Kepergian Kwik Kian Gie adalah pengingat: bangsa ini butuh lebih banyak suara kritis. Bukan kritik asal bunyi atau penuh caci-maki, tetapi kritik yang berbasis data, digerakkan oleh kepedulian, dan diarahkan demi masa depan bersama.
Ini bukan semata tanggung jawab media, tetapi juga kita sebagai warga. Kita harus mendukung, membaca, membagikan, dan mengapresiasi tulisan-tulisan yang jujur, tajam, dan bernas.
Hanya dengan itu, kita bisa memastikan bahwa semangat Kwik Kian Gie tidak ikut terkubur, tetapi justru tumbuh dalam wujud baru di tengah generasi digital.
Karena di tengah kebisingan zaman, suara nalar kritis adalah cahaya yang tak boleh padam.
Catatan Penutup:Â Tulisan ini merupakan bentuk penghormatan bagi almarhum Kwik Kian Gie, serta refleksi atas tanggung jawab kolektif kita sebagai bagian dari ekosistem informasi. Semoga Kompasiana dapat terus menjadi ruang yang sehat untuk bertumbuhnya pikiran-pikiran jernih di tengah zaman yang penuh kebisingan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI