Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis | Analis Politik

Menjadi Kompasianer sejak Januari 2019 | Menulis lintas disiplin tanpa batasan genre. Mencari makna lewat berbagai sudut, dari hal-hal paling sunyi hingga yang paling gaduh.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Besi Itu Aku: Dibakar dan Dipukul

6 Juli 2025   22:29 Diperbarui: 6 Juli 2025   22:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi besi yang ditempa untuk dibentuk | Olahan pribadi

Aku adalah sepotong besi.
Bukan emas yang lembut. Bukan perak yang mudah dibentuk.
Aku keras, dingin, dan belum berbentuk.
Dan karena itu, aku tidak bisa langsung digunakan.
Aku harus ditempa.

Tuhan mengambilku, dan mulai bekerja.
Dia meletakkanku ke dalam api panas.
Aku mulai terbakar, merasa lemah, dan nyaris tak kuat.
Tapi itu baru permulaan.

Ketika aku mulai memerah karena panas,
Tuhan menghantamku dengan palu.
Dipukul berkali-kali, keras dan menyakitkan.
Setelah itu, dimasukkan ke dalam api lagi.
Lalu dipukul lagi.
Berkali-kali.

Aku sempat bertanya dalam hati,
"Kenapa aku harus mengalami ini semua?
Apakah Tuhan sedang marah padaku?
Apakah aku dihukum karena masa laluku?"

Tapi sekarang aku tahu:
Aku tidak sedang dihukum.
Aku sedang dibentuk.

Tuhan tidak sedang menghancurkanku.
Dia sedang mempersiapkanku.
Karena besi yang belum ditempa tidak bisa dipakai untuk apa pun.
Kalau tidak dibakar dan dipukul, aku hanya akan jadi beban.
Lama-lama berkarat dan dibuang.

Tuhan tahu persis apa yang Ia kerjakan.
Dia tidak membentukku supaya jadi pajangan.
Dia membentukku supaya aku berguna.

Mungkin nanti aku akan jadi alat yang bisa menolong orang lain.
Mungkin aku akan jadi penopang bagi keluarga.
Mungkin aku akan jadi suara bagi mereka yang tak didengar.
Apa pun bentuk akhirnya,
aku tahu proses ini sedang menuju ke sana.

Setelah dipukul dan dibakar, aku juga digores.
Tuhan mengukir sesuatu di diriku.
Luka-luka itu kadang terasa terlalu dalam.
Tapi sekarang aku tahu, lukaku punya makna.
Karena lewat proses itu, aku diberi bentuk.
Aku diberi tujuan.

Sekarang aku mengerti.
Tuhan tidak sedang memanjakanku.
Tapi Dia sedang membuatku kuat dan siap dipakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun