(Untuk kamu yang sedang tumbuh dan bertanya-tanya)
Pernah nggak kamu merasa...
Orang tuamu sedang bicara pelan, wajah mereka serius, lalu mendadak diam waktu kamu lewat.
Kamu menangkap potongan kata seperti "cicilan," "tagihan," atau "uang sekolah," tapi saat kamu tanya, mereka hanya bilang, "Nggak usah kamu pikirin."
Lalu kamu pun bertanya dalam hati:
"Kenapa aku nggak boleh tahu? Bukankah aku juga bagian dari keluarga ini?"
Pertanyaan itu wajar. Tapi sebelum kamu merasa ditutupi atau dianggap anak kecil, coba berhenti sejenak dan pikirkan ini:
Mungkin orang tuamu bukan sedang menyembunyikan sesuatu,
tapi sedang melindungimu dari sesuatu yang terlalu berat untuk kamu tanggung sekarang.
Rasa Ingin Tahu Itu Bukan Salah
Kamu ingin tahu kondisi keuangan keluarga? Itu tanda kamu peduli.
Tanda kamu merasa punya tanggung jawab.
Tapi kamu juga perlu tahu: niat baik tidak selalu berarti waktunya sudah tepat.
Kadang, keinginan untuk tahu terlalu banyak justru membuat kita kehilangan sesuatu yang lebih penting: ketenangan hati, semangat belajar, dan fokus menjalani hidup.
Keuangan Bukan Sekadar Angka, Itu Jaring Beban
Masalah keuangan dalam keluarga bukan sekadar "uang ada atau nggak."
Itu tentang:
bagaimana orang tua berpikir keras untuk mencukupi,
bagaimana mereka menahan keinginan sendiri demi kamu,
bagaimana mereka menyusun prioritas di tengah segala keterbatasan.
Mereka diam bukan karena mereka ingin menutup diri,
tapi karena mereka tahu: membagi beban bukan berarti membaginya ke semua orang, termasuk anak yang masih tumbuh.
Saat Anak Tahu Terlalu Banyak
Ada anak-anak yang tahu semua.
Mereka tahu gaji ayah, tahu utang ibu, tahu listrik hampir diputus, tahu uang sekolah menipis.
Tapi tahu itu membuat mereka berubah.
Mereka jadi murung, kehilangan semangat, kehilangan fokus belajar.
Padahal, sekolah adalah satu-satunya jalan keluar dari masalah yang mereka pikirkan.
Akhirnya, uang tetap sekarat, anak ikut gagal.
Dua-duanya jatuh.
Niat membantu berubah jadi beban yang diam-diam mematahkan.
Yang Justru Perlu Kamu Ketahui
Daripada memaksa tahu segalanya, lebih baik kamu belajar memahami hal-hal yang memang kamu butuhkan untuk tumbuh:
Kenapa kita harus hidup sederhana,
Bagaimana mengatur uang jajan,
Bedanya keinginan dan kebutuhan,
Kenapa menunda itu bukan berarti nggak mampu, tapi sedang bijak.
Kamu tetap bisa belajar soal uang, tapi dalam porsi yang tidak membebanimu.
Karena tanggung jawab akan datang dengan sendirinya, saat kamu siap.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang?
Kamu mungkin belum bisa bantu bayar tagihan,
tapi kamu bisa bantu dengan cara lain:
Jangan boros,
Jangan ngotot minta sesuatu yang sebenarnya bisa ditunda,
Bantu jaga rumah tetap nyaman,
Tetap semangat belajar.
Itu semua bukan hal kecil.
Bagi orang tua, itu sangat berarti.
Karena anak yang bertumbuh dengan pengertian adalah bentuk kekuatan yang mereka butuhkan hari ini.
Nanti Kamu Akan Mengerti
Waktu akan berjalan.
Kamu akan dewasa, punya penghasilan sendiri, merasakan bagaimana rasanya memutar otak demi keluarga.
Dan saat itu datang, kamu akan tersenyum kecil lalu berkata dalam hati:
"Ternyata... diam mereka dulu bukan karena tak peduli, tapi karena terlalu sayang."
Tidak semua hal harus kamu tahu sekarang. Apalagi tentang keuangan.
Tapi kamu bisa memilih:
menjadi penasaran dan cemas, atau menjadi pengertian dan kuat.
Kamu tidak ditinggalkan dari urusan keluarga. Kamu dijaga, agar bisa bertumbuh tanpa kehilangan masa mudamu.
Karena jadi dewasa itu bukan tahu semuanya,
tapi tahu kapan cukup untuk bertanya, dan kapan cukup untuk mempercayai.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI