Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Quod Scripsi, Scripsi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Silakan Lamar, tapi Kami Sebenarnya Tidak Butuh Siapa-siapa

2 Juli 2025   11:39 Diperbarui: 2 Juli 2025   11:39 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perusahaan pasang iklan lowongan yang sebatas tes ombak | Gambar olahan pribadi

Kamu bangun pagi, mandi dengan semangat, menyetrika kemeja yang hanya dipakai untuk "acara penting", dan mencetak CV di warung fotokopi sebelah kos. Kamu melamar kerja hari ini.

Perusahaan itu terlihat meyakinkan. Website-nya bersih, logonya elegan, dan mereka memajang kalimat yang selalu bikin hati sedikit berdebar:
"Kami sedang mencari talenta terbaik untuk bergabung bersama kami."

Kamu merasa: mungkin kali ini giliranmu.
Kamu kirim lamaran. Kamu berdoa. Kamu menunggu.

Dan kamu tidak akan pernah dipanggil.

Bukan karena kamu tak layak.
Bukan karena CV-mu jelek.
Tapi karena, jujur saja, mereka tidak sedang benar-benar mencari siapa-siapa.

Lowongan: Antara Nyata dan Nyaris Fiktif

Di zaman ini, membuka lowongan kerja sudah bukan soal kebutuhan. Tapi soal estetika. Citra. Branding.

Seperti memasang bunga plastik di meja resepsionis: tidak mengharumkan ruangan, tapi tampak cantik di foto.

Perusahaan membuka posisi yang tidak akan diisi. Mereka membuka pintu yang tidak akan dibuka sepenuhnya.
Mereka menyalakan lampu untuk toko yang sudah tutup sejak lama.

"Kenapa mereka melakukannya?"
Ah, pertanyaan naif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun