Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pemerhati Pendidikan dan Pegiat Literasi Politik Domestik

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bu Susi Cuma Peduli Masa Depan Nelayan, Bukan Belum "Move On"

17 Desember 2019   02:08 Diperbarui: 18 Desember 2019   18:49 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bro menteri @Edhy_Prabowo, ttp smgt jadi menterinya Nelayan Indonesia, jgn hirauin serangan Lobster yg blm move on, nanti rakyat yg menilai. tetaplah sederhana dinas kemana2 ttp pakai pesawat komersil, jgn charter pesawat apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri. Gak keren bgt," tulis Dasco.

Di cuitannya, Dasco turut mem-posting fotonya bersama Edhy Prabowo. Apakah Edhy Prabowo tahu cuitan Dasco? Tentunya tahu, sebab nama akunnya di-mention dan pasti membaca tulisannya.

Kemudian cuitan tersebut ditanggapi Susi seperti ini:

Pertama: "Bpk Doctor Dasco, sebelum bicara di public, cek dr sisi tata kelola uang negara ttg charter pesawat pribadi, ada pelanggaran pk doctor bisa minta yg berwenang untk periksa. Pak Doctor mestinya tahu ada brp kali saya kasih tumpangan pesawat pribadi orang KKP jg lobster sitaan".

Kedua: "Bapak Doctor, pasti tahu susiair menyewakan pesawatnya & jenis pesawatnya pasti tahu kemana saja susiair terbang. Bapak Doctor juga pasti tahu tentang sustainability sumber daya alam yg menjadi hajat hidup orang banyak. Bapak doctor juga pasti tahu tentang plasma nutfah itu apa".

Masih ada beberapa balasan Susi, namun dua cuitan di atas yang paling panjang. Meski Susi tidak menanggapi soal "move on" tapi langsung ke soal sewa-menyewa pesawat yang belum tentu diketahui jelas oleh Dasco, saya menilai cuitan Dasco tidak baik.

Urusan pesawat, biarlah Susi yang menjelaskan. Cuma, soal "lobster yang belum move on", apakah maksudnya Susi belum rela menanggalkan jabatannya sebagai menteri? 

Saya awalnya sempat berpikir, mestinya Susi tidak perlu bereaksi keras atas kebijakan Edhy Prabowo, takutnya dianggap belum move on. Namun akhirnya saya berpendapat, salahkah Susi memberi tanggapan walaupun beliau mantan menteri?

Bukankah Susi sekarang tetap berstatus sebagai warga negara Indonesia yang punya hak mengkritik kebijakan pejabat publik yang dinilai tidak masuk akal dan kontraproduktif? Mengapa kritikan Susi tidak dijawab dengan pendapat berbobot ketimbang melancarkan serangan ke hal-hal pribadi?

Inilah alasan kenapa saya berharap Presiden Jokowi mau menengahi persoalan, mengakhiri polemik dan menegaskan kembali visi-misi di bidang kemaritiman supaya dipahami jelas oleh para pembantunya dan seluruh masyarakat Indonesia.

Sekali lagi, Susi sama sekali tidak berniat buruk, sama seperti saya dan masyarakat Indonesia lainnya, yang masih mau menjadikan laut sebagai sumber kehidupan menjanjikan di masa-masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun