Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Akankah Erick Thohir Tunduk pada Protes FSPPB Soal Ahok?

21 November 2019   06:05 Diperbarui: 21 November 2019   06:05 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir | Gambar: KOMPAS.com

Tampaknya penolakan terhadap Ahok bukan masalah profesionalitas, tapi sudah mengarah pada politik. Kelompok penolak tidak hanya FSPPB, namun sudah mulai muncul kelompok baru, yaitu Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Dua kelompok yang pernah berkontribusi menuntut Ahok pada kasus penodaan agama ini mengaku siap membantu FSPPB agar Ahok gagal masuk Pertamina. Apakah artinya mereka yang tergabung dalam FSPPB bagian dari PA 212 dan ACTA?

Barangkali masih ada yang patut dipertanyakan lagi dari aksi penolakan terhadap Ahok. Setidaknya, beberapa yang sudah diuraikan di atas mestinya dapat dijadikan bahan refleksi oleh Erick. Yang paling penting ditelusuri Erick adalah mengapa hanya FSPPB yang menampakkan sikap kontra keras.

Apabila Erick sudah melakukan refleksi, pertanyaan baginya yakni, apakah dia akan tunduk pada protes FSPPB yang tidak ingin Ahok masuk dalam struktur kepemimpinan di Pertamina?

Mestinya TIDAK. Fatal bagi Erick dan negara Indonesia jika kemauan FSPPB diakomodir. Justru Erick melalui "utusannya" harus semakin bergerak masuk lagi ke dalam tubuh Pertamina. Ada apa sebenarnya di sana.

Tidak tunduk berarti Erick wajib mengambil sikap tegas. Sikap yang sebaiknya diambil Erick, antara lain:

Pertama, Erick harus memastikan bahwa nama Ahok tetap diproses sebagai salah satu calon pemimpin di perusahaan BUMN. Nama Ahok tidak boleh ditarik dari daftar seleksi.

Menarik dan mencoret nama Ahok hanya karena aksi protes serikat pekerja justru akan membuat kelompok dan individu tadi tertawa terbahak-bahak, Erick bisa dicap sebagai penakut, dan kewibawaan negara (pemerintah) menjadi luntur.

Kedua, karena kelompok yang merasa paling gelisah berada di Pertamina, maka Erick mestinya mendorong (bukan mengintervensi) TPA untuk memprioritaskan Ahok lulus seleksi dan segera dilantik. Ahok mestinya ditempatkan di Pertamina.

Erick harus yakin pada kemampuan manajemen dan leadership Ahok. Kelompok FSPPB tidak lebih sulit diatur dibanding sekian penduduk DKI Jakarta. Ahok pernah memimpin 10,5 juta penduduk ibu kota.

Ketiga, sebagai orang yang cukup berpengalaman di bidang usaha, Erick tentu paham bahwa tidak semua anggota di FSPPB sepakat dengan apa yang disuarakan Arie Gumilar dan kawan-kawan. Kalau FSPPB dinilai sudah tidak sehat dan mengganggu keberadaan perusahaan, sebaiknya dibina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun