Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jokowi dan Prabowo Tidak Bermusuhan, kok Dipaksa Rekonsiliasi?

6 Juni 2019   10:59 Diperbarui: 6 Juni 2019   11:12 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Prabowo Subianto (Gambar: liputan6.com)

Saya heran sampai sekarang ada banyak kalangan yang menganjurkan agar dua calon presiden peserta Pilpres 2019 yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto segera bertemu untuk rekonsiliasi atau saling memaafkan.

Bahkan ada yang berharap pertemuan tersebut dilangsungkan pada momen duka cita keluarga SBY, atau paling tidak, tepat saat lebaran. Namun nyatanya hal itu belum juga terwujud.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo tetap dinanti, sampai-sampai suasananya diimpikan seperti silaturahmi Jokowi bersama AHY dan Ibas (5/6/2019).

Buat apa ada rekonsiliasi? Memangnya Jokowi dan Prabowo bermusuhan? Bukankah yang berkonflik selama ini adalah para pendukung mereka?

Apa yang mesti didamaikan, bukannya pihak yang dipersoalkan kubu Prabowo yakni penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)?

Harus dipahami, gugatan kubu Prabowo sudah ditangani oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh sebab itu biarlah diselesaikan pula sesuai mekanisme hukum yang berlaku, tidak perlu dibawa liar ke mana-mana sehingga memicu konflik di tengah publik.

Kalau akhirnya masih ditemukan adanya manuver politik destruktif oleh individu atau kelompok tertentu, maka pentolannya yang sebaiknya diamankan, meski terindikasi berafiliasi dukungan ke salah satu pasangan capres-cawapres.

Seandainya ada masalah antara Jokowi dan Prabowo, menurut saya sungguh tidak mungkin kedua tokoh besar itu membiarkannya berlarut. Mereka pasti berinisiasi untuk saling bertemu, entah dilakukan secara terbuka atau tertutup. Pengalaman telah membuktikan hal ini.

Jadi bila masih ada yang menunggu kapan Jokowi-Prabowo rekonsiliasi, sebaiknya jangan diteruskan sikap itu. Masalah pribadi tidak ada, maka rekonsiliasi pun tidak perlu dipaksakan.

Jokowi dan Prabowo punya cara sendiri untuk mengendalikan "energi berlebihan" para pendukungnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun