Mohon tunggu...
Tara Talitha
Tara Talitha Mohon Tunggu... Freelancer - Youth and Sports Research Enthusiast

www.enterthelab.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Vakansi Virtual Generasi Milenial

30 Mei 2020   18:34 Diperbarui: 31 Mei 2020   09:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Adat Ratenggaro di Sumba Barat (sumber: Travel Kompas)

"Wow, postingan gembok cinta gue di Namsan Tower banyak dapet likes nih!"

Generasi muda atau istilah favorit market sering disebut generasi milenial, mendambakan apa yang disebut sebagai social currency, yaitu merasa signifikan, terlihat keren dalam kelompok / komunitasnya. Aktivitas dianggap 'keren' oleh generasi muda, jika aktivitas tersebut memiliki social reward. Reward berupa likes, loves, comment pada apapun yang mereka posting di media sosial mulai dari hobi, makanan terutama momen liburan.

Tahun 2014, saya menulis kaleidoscope report, salah satunya berisi ulasan tentang "The Emerging of Youth Traveller", analisa mengenai meningkatnya tren traveling khususnya di kalangan generasi muda. Saat itu bermunculan profesi 'travel blogger' dengan ratusan ribu followers diantaranya Trinity (@trinitytraveler), Kenny Santana (@kartuposinsta) dan Alexander Thian (@amrazing). Mereka selalu membuat konten cerita liburan menarik disertai foto-foto cantik nan 'Instagramable'.

Seiring dengan tren vakansi ini, kehadiran aplikasi pendukung "liburan" seperti Traveloka, Airbnb sampai petunjuk jalan Citymapper, juga menambah semangat berlibur karena semua dapat direncanakan secara cepat, mudah dan praktis.

World Tourism Organization bahkan pernah memprediksi dalam laporan berjudul "The Global Report on The Power of Youth Travel" bahwa di tahun 2020 tingkat wisatawan muda bisa mencapai 300 juta orang. Ketika laporan tersebut dikeluarkan, tentunya tidak ada yang menyangka tahun 2020 merupakan tahun terburuk dunia pariwisata.

Industri travel, penerbangan dan perhotelan anjlok hingga 80%. Airy sebuah penyedia jasa akomodasi low-budget pun akhirnya menutup bisnisnya dan dinyatakan bangkrut. Padahal memasuki minggu pasca Idul Fitri, disusul periode liburan sekolah, idealnya menjadi peluang bagi pelaku sektor pariwisata. Sayangnya tahun ini bukanlah tahun keberuntungan. Libur panjang kali ini hampir tidak terasa karena sebagian besar dari kita sudah 'libur panjang' sejak dua bulan lamanya. 

Lalu bagaimana menyiasati keinginan berlibur di masa pandemi? Mari kita coba vakansi virtual ini!

Jika ingin berpetualang di Indonesia anti-mainstream, Google maps menghadirkan keindahan Pulau Sumba. Jelajahi 360-degree view Laguna Weekuri, Bukit Warinding Sumba Timur serta Kampung Adat Ratenggaro di Sumba Barat. Sungguh hidden gems yang mungkin lokasinya akan sulit diakses bila dilakukan secara nyata.

Ada juga virtual tour yang digagas oleh Pirtual Project beberapa waktu lalu; "3 hari 2 malam di Sawahlunto". Pengalaman virtual dihadirkan mulai dari bandara internasional Minangkabau, kemudian menyusuri tanjakan fenomenal Sitinjak Lauik, Pasar Songket sampai Danau Biru di Tumpuak Tangah.

Bagi penggemar museum dan ingin berkelana lebih jauh, cobalah virtual tour di Google Arts & Culture artsandculture.google.com. Situs ini menghadirkan tur dari museum terkenal di berbagai belahan dunia. 

Penyuka sejarah dapat melihat artefak kuno di The British Museum, pengagum arkeolog silahkan memanjakan mata di Pergamon Museum Berlin atau untuk penyuka seni kontemporer, lihatlah karya seni virtual di The Met (Metropolitan Museum of Art) New York. Info lain mengenai pilihan virtual tour juga dapat dilihat melalui rubrik travel kompas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun