PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (PT LPPPI) merupakan salah satu entitas industri strategis di bawah naungan Grup Asia Pulp and Paper (APP), yang mulai beroperasi sejak tahun 1994. Lokasi fasilitas produksinya berada di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Pabrik ini adalah hasil pengembangan dari PT Wirakarya Sakti (WKS), yang telah berdiri lebih dulu pada tahun 1975 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dengan fokus utama pada sektor pengusahaan hutan tanaman industri.
Sebagai bagian dari industri berskala besar dalam sektor pulp dan kertas, kehadiran PT LPPPI memberikan kontribusi signifikan terhadap sosial dan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Namun demikian, seiring berjalannya operasional perusahaan, muncul pula sejumlah isu dan tantangan terkait dampak lingkungan serta perubahan sosial budaya masyarakat lokal. Perubahan tersebut mencakup aspek pemanfaatan sumber daya alam secara intensif serta pergeseran pola hidup masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar pabrik.
Menurut data yang dilaporkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT LPPPI tercatat sebagai salah satu peserta program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Selama periode 2017 hingga 2019, perusahaan berhasil memperoleh peringkat Biru, yang menunjukkan bahwa PT LPPPI telah mematuhi peraturan yang berlaku dalam pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil pemantauan terbaru, kualitas air limbah yang dihasilkan oleh pabrik masih berada dalam ambang batas yang ditetapkan oleh Baku Mutu Air Limbah Nasional.
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah laporan masyarakat terkait isu pencemaran lingkungan tetap muncul. Salah satu laporan penting terjadi pada tahun 2014, ketika warga Desa Kelagian mengeluhkan adanya bau menyengat yang berasal dari Sungai Kelagian. Dugaan kuat menyebutkan bahwa sumber pencemaran tersebut berasal dari aktivitas pembuangan limbah pabrik. Selain itu, pada tahun 2020, KLHK juga menerima aduan mengenai indikasi pembuangan limbah ke Sungai Pengabuan, yang dikhawatirkan akan memperburuk kondisi ekosistem air dan kehidupan biota sungai.
Sebelum hadirnya industri pulp dan kertas ini, mayoritas penduduk di sekitar wilayah pabrik menggantungkan hidup dari sektor perikanan air tawar, seperti menangkap ikan baung dan udang, serta bercocok tanam di kebun karet. Namun, dalam satu dekade terakhir, masyarakat menyaksikan penurunan drastis populasi ikan di Sungai Pengabuan. Fenomena ini mengakibatkan banyak nelayan tradisional terpaksa beralih profesi menjadi petani atau buruh harian, akibat tidak tercukupinya hasil tangkapan untuk kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Hal ini menunjukkan terjadinya pergeseran sosial dan ekologis yang cukup mencolok.
Dampak Positif Pendirian Pabrik PT LPPPI:
Walaupun terdapat sejumlah dampak lingkungan yang perlu ditangani, kehadiran PT LPPPI juga membawa manfaat positif, khususnya dalam aspek pembangunan sosial masyarakat di Kecamatan Tebing Tinggi. Berikut beberapa dampak positif yang telah dirasakan masyarakat:
Bidang Pendidikan
PT LPPPI aktif dalam mendukung pengembangan dunia pendidikan di Kelurahan Tebing Tinggi. Program-program yang dijalankan antara lain pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu, beasiswa lanjut studi ke luar daerah, penyediaan fasilitas bimbingan belajar tanpa biaya, serta penyediaan tempat praktik kerja lapangan bagi pelajar dan mahasiswa.
Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, perusahaan turut berkontribusi dengan membangun sarana kesehatan seperti Posyandu, menyelenggarakan penyuluhan tentang pencegahan HIV/AIDS, serta melakukan penyemprotan anti-nyamuk selama masa merebaknya wabah demam berdarah. Latihan rutin bagi kader Posyandu juga diselenggarakan guna meningkatkan kapasitas layanan kesehatan masyarakat.
Lapangan Pekerjaan dan Ekonomi
Dampak positif lainnya terlihat dari terbukanya peluang kerja bagi warga sekitar. Masyarakat dapat bekerja langsung di pabrik, menjadi mitra penyedia jasa, atau bahkan menjalankan usaha informal seperti sablon, warung makan, serta penyedia bibit akasia yang digunakan sebagai bahan baku produksi pulp.
Dampak Negatif yang Ditimbulkan:
Meski manfaatnya tidak sedikit, operasional pabrik juga menyisakan sejumlah persoalan yang menjadi perhatian masyarakat dan pemerhati lingkungan:
Pencemaran Lingkungan
Sejumlah warga melaporkan bahwa kualitas udara menurun akibat emisi yang dihasilkan oleh pabrik. Selain itu, terdapat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dikelola melalui sistem kolam stabilisasi atau kolam fakultatif. Meskipun perusahaan telah menerapkan mekanisme pengelolaan limbah, kekhawatiran warga tetap ada terkait kemungkinan pencemaran yang mencapai Sungai Pengabuan.
Pergeseran Nilai Sosial dan Budaya
Masuknya pengaruh luar secara masif juga memicu kekhawatiran masyarakat mengenai lunturnya nilai-nilai adat dan tradisi lokal. Informasi dari luar yang tidak disaring secara bijaksana, dianggap turut menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup yang tidak sejalan dengan nilai-nilai budaya leluhur.
Sebagai penutup, keberadaan PT Lontar Papyrus membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Tebing Tinggi, namun juga menimbulkan tantangan lingkungan yang perlu segera ditangani. Diperlukan komitmen bersama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI