Mohon tunggu...
Tsalsa Fatikha Utami
Tsalsa Fatikha Utami Mohon Tunggu... Mahasiswi UNNES

mystery man

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Media "Lingo Snakes and Ladders" sebagai Sarana Pembelajaran Literasi Awal Anak Usia Dini

11 Oktober 2025   22:11 Diperbarui: 11 Oktober 2025   22:25 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Implementasi Lingo Snakes and Ladders (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Perkembangan anak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang mereka di masa depan, terutama dalam aspek motorik halus dan kemampuan bahasa. Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di RA Nurul Huda Randusari, menunjukkan bahwa kedua aspek tersebut butuh distimulasi secara optimal. Dari sisi motorik halus, beberapa anak membutuhkan pendampingan terkait koordinasi gerakan tangan dan jari ketika menulis, menggunting, atau meronce. Bahkan, ada yang menunjukkan kelemahan otot tangan sehingga mudah lelah saat memegang pensil atau alat tulis lainnya. 

Sementara itu, dari segi kemampuan bahasa dan literasi awal, sebagian anak masih kesulitan mengekspresikan ide secara lisan, bingung menjawab pertanyaan kompleks, dan belum mampu mengenali huruf meskipun telah diajarkan berulang kali. Kondisi ini menjadi tantangan bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan. Sebagai solusi inovatif, dikembangkanlah media permainan "Lingo Snakes and Ladders", yaitu permainan ular tangga berbasis alfabet A-Z yang dirancang untuk membantu anak mengenal huruf sambil melatih koordinasi motorik halus mereka melalui kegiatan bermain yang edukatif, interaktif, dan bermakna.

Permainan Lingo Snakes and Ladders dirancang sebagai media pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi anak usia dini. Berbeda dengan ular tangga biasa, permainan ini dimodifikasi menjadi sarana edukatif berbasis huruf alfabet yang mampu menstimulasi berbagai aspek perkembangan, seperti bahasa, motorik, hingga sosial-emosional anak. Permainan ini terdiri dari 36 kotak, yang mencakup 26 kotak huruf (A-Z), 8 kotak bintang sebagai bonus aktivitas, serta 2 kotak khusus yaitu Start dan Finish.

Setiap kotak huruf memiliki tantangan sederhana, seperti menyebutkan huruf, melafalkan bunyinya, menuliskan huruf di papan tulis atau lembar kerja, serta menyebutkan kata yang diawali huruf tersebut. Misalnya, ketika anak berhenti di huruf "B", mereka akan berkata "Ini huruf B", melafalkan /be/, menuliskannya, lalu menyebutkan kata yang berawalan huruf tersebut. Melalui kegiatan ini, anak tidak hanya belajar simbol dan bunyi huruf, tetapi juga memperluas kosakata serta melatih kemampuan berpikir asosiasi secara alami. Selain itu, terdapat kotak bintang berisi tantangan menyenangkan seperti bernyanyi lagu anak-anak sambil bergerak sesuai irama. Aktivitas ini membantu menstimulasi motorik kasarnya, ekspresi diri, koordinasi tubuh, serta rasa percaya diri anak di depan teman-temannya.

Dari sisi perkembangan, permainan ini memiliki manfaat yang sangat luas. Dalam aspek bahasa dan literasi, anak belajar mengenal huruf, melatih artikulasi bunyi, memperkaya kosakata, dan mengekspresikan ide melalui kata-kata. Dalam aspek motorik halus, kegiatan seperti melempar dadu, memindahkan pion, dan menulis huruf membantu memperkuat otot jari dan koordinasi tangan. Sementara dari aspek motorik kasar, aktivitas bernyanyi sambil bergerak memberi kesempatan bagi anak untuk melatih keseimbangan dan kelincahan.

Lebih dari itu, permainan ini juga menumbuhkan kemampuan sosial-emosional anak. Mereka belajar menunggu giliran, mengikuti aturan, berkompetisi secara sehat, dan bekerja sama dalam kelompok. Dengan kata lain, Lingo Snakes and Ladders bukan sekadar permainan, tetapi juga media pembelajaran holistik yang mengintegrasikan unsur kognitif, afektif, dan psikomotor secara harmonis.

Melalui permainan edukatif seperti ini, guru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan bermakna. Anak-anak tidak lagi belajar huruf dengan cara monoton, melainkan melalui pengalaman bermain yang penuh tawa, gerak, dan interaksi sosial. Inovasi sederhana seperti Lingo Snakes and Ladders membuktikan bahwa kreativitas guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan tanpa harus mengandalkan teknologi canggih atau alat yang mahal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun