Mohon tunggu...
Tsabita salsabila
Tsabita salsabila Mohon Tunggu... Apoteker - sebagai seorang mahasiswi

فإذا عزمت فتوكال علي الله

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Orientasi Ke Arah Pemikiran Filsafat Ilmu"

17 Februari 2020   00:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   07:37 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Judul buku     : Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu

Pengarang     : Prof. Dr. Mukhtar Latif

Penerbit         : Prenadamedia Group

Tahun             : 2014

BAB 2

       Filsafat ilmu itu secara umum dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofi bagi proses keilmuan. Kemudian untuk cakupan dari filsafat dan filsafat ilmu sendiri itu apa sih? Sebenarnya cakupan filsafat sangatlah banyak, namuntetap saja berputar disekitar lapangan utama filsafat, yakni seputar logika, etika, estetika, fisika,dan metafisika. Meskipun para ahli mempunyai cakupan pembahasan yang berbeda tapi esensinya hanya bergerak pada konstruk filsafat, yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis.


       Objek setiap ilmu itu terdiri dari dua objek, yaitu material dan formal. Untuk objek material filsafat ilmu yaitu pengetahuan itu sendiri dan objek formalnya adalahsudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Sedangkan metode yang digunakan adalah pendekatan rasional digabungkan dengan pengalaman empiris.

       Metode filsafat itu jumlahnya sama banyak dengan pengertianya, namun yang sering dipakai adalah metode kritis, intuitif, skolastik, geometri, dan dialektis. Sedangkan tujuan dari filsafat adalah sebagai pijakan dasar dan juga sebagai penyadaran konseptual terhadap seseorang yang hanya berpikir murni tanpa melihat keadaan luarnya.

BAB 3

         Esensi filsafat yaitu telaah kefilsafatan tentang suatu objek tertentu yang mengandalkan pemikiran yang mendalam dengan menggunakan hukum skeptis dan dialektika untuk melahirkan sesuatu ilmu yang melandaskan objeknya pada Tuhan, alam, dan manusia. Ilmu filsafat muncul sejak abad ke-7 SM. Filsafat tidak muncul akibat eksperimen tetapi dengan mengutarakan masalah, dan mencari solusi untuk itu. Filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budaya. Dewasa ini filsafat secara umum dibagi menjadi 1) filsafat Barat 2) filsafat timur 3) filsafat timur tengah. Sedangkan menurut pandangan agama filsafat dibagi menjadi 4, filsafat islam, filsafat hindu, filsafat budha, filsafat kristen.

          Berbicara tentang pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya. Meskipun perkembangan antara ilmu pengetahuan perkembanganya secara masing-masing tidak berarti hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan terputus.

BAB 4

          Dasar-dasar ilmu itu terbagi menjadi 3 yaitu, ontologi yang mana membahas tentang hakikat yang apa yang dikaji. Kemudian epistemologis yaitu membahas mengenai bagaimana proses kemungkinan, metode atau cara-cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Berikutnya aksiologis adalah dasar ilmu pengetahuan yang berbicara tentang nilai kegunaan ilmu.

          Untuk objek dari pengetahuan ilmiah dalam hal ini mencakup segala sesuatu yang sejauh dapat dijangkau oleh pikiran atau indra manusia. Berkat ilmu pengetahuan manusia dapat menuju kemajuan sangat menakjubkan dalam segala aspek kehidupan, tujuan dari ilmu pengetahuan adalah untuk memenuhi keperluan ilmu manusia itu dan juga untuk memecahkan masalah kehidupan.

         Jenis ilmu pengetahuan ada empat: 1) pengetahuan wahyu yang mana berasal langsung dari Tuhan, 2) intuitif yaitu pengetahuan yang berasal dari sendiri. 3) kbenaran tersebuttidak bisa di teleti karena ribet dan lain sebagainya. `4) pengetahuan rasional, pengetahuan yang diperoleh darirasio atau akal. Pada tahap empiris terdapat 3 metode, yaitu : pertama, metode empiris biasanya bersifat terpotong-potong. Kedua, pengetahuan empiris yaitu pengetahuan diperoleh dari bukti pengindraan. Ketiga, pengetahuan otoritas yang sumbernya berasal dari orang luar dari kita.

BAB 5

         Manusia tidak akan mampu menguasai semua pengetahuan di Alam ini. Maka untuk mempermudah manusia dalam mengkaji ilmu, ruang-ruang penjelajahan keilmuan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian disiplin keilmuan, yang mana bagian ini semakin lama semakin sempit sesuai dengan perkembangan disiplin dari suatu ilmu, namun kajiannya akan semakin dalam. Hakikat seorang manusia adalah mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran. Sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Keterkaitan antara filsafat ilmu dan kebenaran adalah cara memperoleh kebenaran dengan menggunakan pemikiran filsafat. Oleh karena itu kebenaran yang diperoleh manusia relatif, tergantung cara memperoleh kebenaran yang dipakai, sedang kebenaran yang berasal Tuhan bersifat hakiki.

BAB 6

         Filsafat sering disebut juga sebagai induk dari ilmu. Metode ilmiah terdiri atas serangkaian kaegiatan berupa pengenalan dan perumusan masalah, pengumpulan informasi yang relevan, perumusan hipotesis, pelaksanaan eksperimen, dan publikasi atau penyebaran. Istilah filsafat terwujud sebagai sikap yang diteladani oleh Socrates yaitu sikap seorang yang cinta kebijaksanaan yang mendorong pikiran seseorang untuk terus-menerus maju dan mencari kepuasan pikiran, tidak merasa dirinya ahli, tidak menyerah kepada kemalasan, terus menerus mengembangkan penalarannya untuk mendapatkan kebenaran. Dan karakteristik filsafat menurut Kattsof dalam Solihin (2007), sebagai berikut :

  • Filsafat yaitu berpikir secara kritis.
  • Filsafat yaitu berpikir dalam bentuknya yang sistematis.
  • Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
  • Filsafat yaitu berpikir secara rasional.
  • Filsafat bersifat komprehensFilsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.

       Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu atau pengetahuan ilmiah.

BAB 7

        Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berpikir ilmiah merupakan berpikir dengan langkah-langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literature, menguji hipotesis, menarik kesimpulan. Sarana berpikir ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh, tanpa penguasaaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Secara garis besar berpikir dapat dibedakan menjadi :

  • Berpikir alamiah yaitu pola penalaran berdasarkan kehidupan sehari-hari dari pengaruh   alam sekelilingnya.
  • Berpikir ilmiah yaitu pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan tepat.

          Bahasa juga berguna sebagai sarana berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah maupun berpikir alamiah dan dari serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna. Bahasa juga memiliki karakter yaitu : sistematis, arbitrer, ucapan berupa bunyi, symbol mengacu pada objeknya. Bahasa imiah sendiri sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah.

BAB 8

         Ilmu yaitu suatu hasil yang diperoleh oleh akal sehat, ilmiah, empiris, dan logis. Filsafat ilmu yaitu bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistemology. Ilmu penegtahuan ilmiah dilihat dari tiga system : system aksiometis, system empiris, system semantic atau linguistic.

BAB 9

        Ada beberapa metode yang populer dan dijadikan rujukan dalam memperoleh sumber pengetahuan dalam epistemology pengetahuan sebagai berikut : Metode Empirisme, Metode Rasionalisme, Metode Fenomenalisme, Metode intusionisme

         Paradigma dalam epistemologi pengetahuan: Paradigma popper, Paradigma gerakan zaman baru Capra, Paradigma Thomas khun, Paradigma Thomas Aquinas.

BAB 10

          Aksiologi yaitu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Jadi, aksiologi adalah "teori tentang nilai" (the teori of value)  Merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Ilmu pada tahap tahap tertentu harus disesuaikan dengan nilai niali budaya dan moral masyarakat.

         Pekembangan ilmu saat ini sangat pesat, sudah melenceng jauh dari hakikatnya, ilmu bukan sarana membantu manusia mencapai tujuan hidupnya , tetapi lebih kepada menciptakan tujuan ilmu itu sendiri. Disini, moral sangat berperan sebagai landasan normative dalam penggunaan ilmu, serta tanggung jawab social ilmuwan dengan kapasitas keilmuwannya dalam menuntun pemanfaatan ilmu pengetahuian dan teknologi, sehingga tujuan kehidupan bisa tercapai.  Dan aksiologi memberikan jawaban tujuan dari penggunaan ilmu.

        Ada 3 hal tujuan nilai digunakan dalam filsafat ilmu: Filsafat sebagai kumpulan teori untuk memahami dan mereaksi dunia pemikiran, Filsafat sebagai pandangan hidup, Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah

       Ilmu berperan tetapi bukan segalanya , dan pengetahuan adalah keahlian dari pengalaman suatu objek. Seorang ilmuwan harus bekerja tidak hanya tertuju kepada prosesnya , tetapi kepada tujuannya.  Ilmuwan dilihat dari sudut atau cara bepikirnya. Ilmuwan harus memposisikan dirinya sebagai pemberi contoh dalam bidang etika.

BAB 11

         Logika atau logis sudah sering kita dengar dan kita gunakan. Logis menunjukkan cara berpikir atau cara hidup yang masuk akal, yang rasional. Logika merupakan kajian dalam proses penalaran yang bertolak dari penerapan prinsip berpikir yang tepat. Keingintahuan yaitu bagian dari kealamiahan manusia. Dorongan keingintahuan manusia muncul pada akarnya. Otak merangkai kata menjadi suatu pertanyaan atau proposisi, arti kata penalaran adalah suatu proses berpikir yang menggunakan argument. Penalaran bersifat logis, sebagai proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan berdasarkan sejumlah informasi yang tersedia

BAB 12

        Etika biasanya berkaitan dengan perkataan moral . Perbedaan antara etika dan moral dalam kegiatan sehari hari ,yaitu moral untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika untuk pengkajian sistem nilai nilai tertentu. Etika sebagai ilmu dapat dibedakan menjadi 3, etika deskriptif, etika normative, dan meta-etika. Secara etimologis, kata moral sama dengan etika. Jika moral dipakai kata sifat artinya sama dengan etiis, jika dipakai sebagai kata benda artinya sama dengan etika.  

        Perkembangan ilmu tidak pernah lepas dari ketersinggungan berbagai masalah moral. Baik dan buruknya ilmu sangat dipengaruhi oleh kebaikan atau keburukan moral para penggunanya.  Banyak kelebihan yang dimilki manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat yang melalui ini manusia mengembangkan ilmu pengetahuannya sehingga dapat menemukan penemuan penemuan baru yang belum ada sebelumnya.

BAB 13

        Hakikat ilmu dari segi ontologis adalah tentang apa dan sampai mana pencapaian ilmu. Hakikat ilmu , yaitu dalam istilah bahasa arab 'ilm yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Ilmu merupakan pengetahuan khusus di mana seseorang mengetahui penyebab sesuatu dan mengapa. Ilmu bersifat metodis, yaitu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas. Estetika (seni) memiliki sifat universal, berlaku untuk umum. Keterbatasan sifat universal berkaitan erat dengan karakter universal ilmu eksata.

        Hakikat Agama, fungsi agama adalah memelihara integritas seseorang dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, semesta , dan alamnya tidak kacau. Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tetapi sekaligus memesonakan.

        Hakikat Budaya, budaya merupakan hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. , budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, hasil kerja manusia dijadikan milik manusia dengan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun