Mohon tunggu...
Cahyaningsih Humendru
Cahyaningsih Humendru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya masih mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kita Membutuhkan Orientasi

24 Mei 2024   11:49 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apabila kita untuk pertama kalinya datang ke sebuah tempat baru, tentu perasaan bingung akan muncul dalam benak kita. Apalagi jika kita tidak mempunyai kenalan. Kita akan sulit untuk bertindak, selain bingung kita akan menjadi takut kita akan berpikir Harus berbuat apa? Mau kemana? dan lain sebagainya.Contoh pengalaman ini memperlihatkan bahwa salah satu kebutuhan manusia yang paling fundamental adalah ORIENTASI. Sebelum kita dapat melakukan sesuatu apa pun itu kita harus mencari orientasi terlebih dahulu. Kita harus tahu dimana kita berada, dan kemana kita harus bergerak untuk mencapai tujuan.

Filsafat manusia-pun secara khusus mengingatkan kita bahwa manusia itu makhluk yang TAHU dan MAU. Artinya, kemauannya mengandaikan pengetahuannya.Manusia hanya bisa bertindak berdasarkan pengertian-pengertian tentang dimana dia berada, tentang situasinya dan kemampuan-kemampuannya, Intinya bahwa segala faktor yang perlu diperhitungkan agar rencana-rencananya dapat terlaksana. Maka manusia butuh orientasi. Sebab tanpa itu kita akan kehilangan arah dan merasa terancam.

Salah satu kebutuhan manusia yang paling fundamental ialah orientasi. Dan karena itu muncul pertanyaan lebih lanjut tentang apakah sarana yang perlu agar manusia dapat berorientasi, dan agar ia mampu hidup dan bertindak? Satu sarana penting dalam berorentasi ialah ETIKA. Etika akan membantu kita untuk mencari orientasi. Memang benar akan muncul pertanyaan demikian, darimana kita belajar dan mendapatkan sarana itu (apakah dari teman, lingkungan, tradisi, guru, agama, dan pelbagai ideologi lainya)? Dan apakah benar dan akurat yang mereka ajarkan? Lalu bagaimana jika nasehat yang mereka berikan berbeda satu sama lain? Siapakah yang harus kita ikuti?

Menjawab berbagai pertanyaan ini, kita harus dengan pelan-pelan memahami dan mengerti apa itu etika. Dengan belajar Etika, kita akan dibantu agar TIDAK HIDUP dengan cara ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yang ingin menetapkan bagaimana kita harus hidup, MELAINKAN agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu. Etika ingin membantu kita agar mampu mempertanggungjawabkan kehidupan kita. Bukan untuk orang lain menetapkan bagaimana kita mempertangungjawabkan kehidupan kita sendiri.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun