Magelang (12/8/2020) kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Tim II UNDIP tahun 2020 ini terasa berbeda. Biasanya pelaksanaan KKN dilakukan dengat tujuan pengabdian pada masyarakat yang diikuti secara langsung oleh sekelompok mahasiswa pada suatu desa. Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia saat ini menyebabkan adanya perubahan cara pelaksanaan program KKN dibanding tahun sebelumnya.
Pelaksanaan KKN oleh UNDIP tahun 2020 ini dilaksanakan dengan metode daring dimana mahasiswa akan melakukan pengabdian secara mandiri di desa masing-masing. Pelaksanaan KKN tahun ini memiliki tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's). Pelaksaanaan KKN ini memiliki fokus kepada pemberdayaan masyarakat di waktu pandemi dengan meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan penyebaran COVID-19.
Perubahan cara pelaksanaan KKN pada tahun 2020 ini mendorong mahasiswa untuk melakukan inovasi program kerja yang beragam sesuai dengan program studi yang diambil dengan tetap mengajarkan pengetahuan mengenai COVID-19. Inovasi yang dilakukan mahasiswa sangat beragam salah satunya pelaksanaan KKN oleh Tsabita Nur Adnani, mahasiswi program studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Program kerja yang dipilih oleh mahasiswi UNDIP ini adalah edukasi mengenai sampah mikroplastik kepada anak-anak dan pembinaan mengenai pemanfaatan Gerakan Makan Ikan (GEMARIKAN) sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi COVID-19 kepada masyarakat Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Program kerja pertama yang merupakan edukasi mengenai limbah mikroplastik memiliki target khusus yakni anak-anak. Tsabita menjelaskan, hal ini disebabkan karena edukasi mengenai bahaya limbah plastik harus diberikan sedini mungkin. Pemberian materi edukasi diselingi dengan pengetahuan mengenai organisme laut yang jarang dijumpai langsung oleh anak-anak seperti terumbu karang, mangrove dan penyu.
Antusisasme yang cukup tinggi dari anak-anak menunjukkan masih minimnya pengetahuan umum mengenai mikroplastik. Respon anak-anak mengenai proses terbentuk serta asal mikroplastk dinilai tinggi. Anak-anak juga nampak mendengarkan dengan baik ketika diberikan ilustrasi keadaan organisme laut yang terdampak limbah tersebut. Pelaksanaan program kerja ini dilakukan dengan memperhatikan protokol pencegahan COVID-19 yang berlaku.
Program kerja kedua merupakan program yang diberikan melihat meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia. Minimnya pembinaan mengenai pandemi ini kepada masyarakat menyebabkan kurang perhatiannya masyarakat mengenai bahaya pandemi ini.
Program kerja kedua dipilih dengan melihat masih kurangnya konsumsi ikan di masyarakat. Ikan sendiri diketahui memiliki nutrisi yang lengkap untuk meningkatkan daya tahan tubuh dimana sangat penting untuk menghadapi pandemi COVID-19 saat ini. Pembinaan dilakukan dengan penjelasan mengenai manfaat mengonsumsi ikan kepada warga sekitar terutama ibu-ibu serta pentingnya menjaga daya tahan tubuh di situasi pandemi. Penjelasan ini juga diikuti dengan alternatif olahan ikan yang dapat dicoba oleh warga untuk meningkatkan minat warga terutama anak-anak yakni nugget ikan.
