Buku tertua atau terbaru, buku luar negeri atau dalam negeri, manakah?
Oleh: Try Gunawan Zebua (Trygu)
Gunungsitoli, 18 Oktober 2022
Tulisan ini merupakan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, dimana dengan mewawancarai beberapa dosen dan penulis karena ini terkait dengan yang disebut sebagai tulisan atau karya tulis.
Dosen di pilih karena dosen adalah penulis dengan kesibukkan menghasilkan karya tulis apalagi yang ilmiah berupa hasil penelitian, sedangkan penulis dipilih karena berdasarkan pertimbangan profesi yang menghasilkan tulisan tersebut.
Tulisan ini dibuat karena didorong terkadang ada perdebatan yang terjadi antara suatu buku atau karya tulis yang tua dengan yang baru, maupun buku atau karya tulis yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri.
Ini bertujuan hanya untuk menambahkan referensi di bangsa kita dan bahkan di dunia, terkait hal sesuai dengan judul di atas.
Sebelum kita masuk pada pembahasan utama, ada baiknya jika kita mulai membahas terlebih dahulu apa itu menulis.
Menulis adalah suatu kegiatan atau aktivitas menghasilkan sebuah tulisan, entah itu dalam waktu yang cepat, sedang, maupun waktu menulis yang lama.
Menulis dapat dilakukan oleh siapapun tanpa terkecuali karena kita semua pasti dan memiliki kesempatan untuk dapat menulis atau menulis kan sesuatu.
Menulis dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja karena menulis dapat kita lakukan saat di kantor, di rumah, maupun diberbagai tempat lain, sedangkan kapan saja kita dapat menulis kapan saja, entah itu saat kita sedih, marah, terharu, dan lain-lain sebagainya, kendatipun terkadang setiap orang ada kalanya menulis di waktu yang sesuai dan di kondisi kita merasa aman, nyaman, dan kondusif.
Hasil dari sebuah tulisan ada yang berbentuk cetak maupun elektronik. Ada yang berbentuk lembaran dan bahkan gabungan lembaran yang disebut sebagai buku. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa buku adalah suatu hasil dari sebuah tulisan yang terdiri atas berbagai lembar. Ada yang lembarannya kecil dan bahkan sampai ribuan lembar.
Buku tersebut ada berbagai jenis. Pada umumnya kita mengenal istilah buku fiksi dan nonfiksi, kendatipun terkadang ada yang mengatakan juga fiksi gaya nonfiksi, maupun nonfiksi gaya fiksi, atau campuran keduanya.
Selain fiksi dan nonfiksi, atau dengan kata lain buku yang dibagi berdasarkan tulisan yang berupa fakta atau hanya sebuah imajinasi semata, ada lagi buku jika kita memandang dari segi usia, ada buku yang tua dan terbaru.
Selain, fiksi dan nonfiksi, tertua dan terbaru, jika kita memandang dari segi asal buku ada pula jenis buku yang merupakan buku yang berasal dari luar negeri dan buku yang berasal dari dalam negeri. Serta berbagai jenis buku yang lainnya dari berbagai sudut pandang yang ada.
Namun, pada tulisan kali ini, dari berbagai jenis buku yang ada, penulis hanya membahas buku tertua, terbaru, luar negeri dan dalam negeri saja.
Buku tertua, dari segi katanya saja sudah dikatakan tua yang berarti berumur atau sudah ditelan zaman. Sudah sepuh atau senior dibandingkan dengan buku yang lain. Sedangkan buku terbaru adalah buku yang baru atau dengan kata lain tidak tua dan sesuai dengan masa yang sedang terjadi.
Buku luar negeri adalah buku yang bukan berasal dari dalam negeri, dalam konteks bangsa kita Indonesia, maka buku luar negeri adalah buku yang bukan berasal dari Indonesia. Entah itu Jepang, Korea, Kanada, maupun negara-negara yang lainnya selain Indonesia.
Buku dalam negeri adalah buku yang berasal dari dalam negeri, dalam konteks bangsa kita Indonesia, maka buku dalam negeri adalah buku yang berasal dari Indonesia. Entah itu dari Medan, Padang, Bali, Jakarta, Bandung, dan lain-lain sebagainya.
Sekarang kita masuk pada pembahasan, manakah yang lebih baik?
Buku tertua atau terbaru, serta buku luar negeri atau dalam negeri?
Berdasarkan dari hasil wawancara, ditemukan berbagai tanggapan atau respon, dimana yang pada intinya tergantung dari kebutuhan, kualitas, update dan trusted, maupun tergantung dari berbagai faktor yang ada.
Buku berdasarkan kebutuhan adalah buku yang berdasarkan dari kebutuhan. Jika kita butuh buku tentang masakan, maka kita akan melihat atau memandang dari segi buku yang membahas tentang masakan.
Tidak mungkin kita mau membahas masakan, tetapi mencari yang membahas tentang minuman. Hal tersebut mengatakan bahwa tidak ada korelasi atau hubungan sama sekali. Begitu juga kebutuhan yang lainnya misalnya buku tentang agama, dimana kita butuh memahami tentang agama.
Maka, jika kita mencari buku-buku terkait dengan politik akan mengakibatkan tidak ada korelasi atau hubungan sama sekali antara apa yang kita butuhkan dengan yang kita cari atau butuhkan.
Buku berdasarkan kualitas adalah buku yang dilihat atau dipandang dari segi kualitasnya. Apakah buku tersebut berkualitas atau tidak. Jika berkualitas, maka itu sangat penting sekali.
Kualitas atau tidak kualitas tergantung darimana dan bagaimana kita memandang dan menilainya. Itu dapat mengakibatkan ada istilah buku yang tidak berkualitas.
Update dan trusted adalah diperbaharui dan terpecaya atau dapat dipercaya. Buku tersebut baru dikatakan baik jika buku tersebut adalah buku yang diperbaharui atau diupdate berdasarkan masa atau zamannya di masa kini, dan dapat dipegang teguh atau dipercaya apa yang ditulis atau tertulis dalam buku tersebut.
Berbagai faktor yang ada adalah tergantung dari faktor yang ada. Misalnya dari segi faktor usia, maka buku-buku yang diperlukan adalah buku-buku yang sudah sesuai dengan usia yang tua jika tua, bukan anak-anak atau balita.
Sedangkan faktor pendidikan, maka yang diperlukan adalah buku-buku yang sesuai dengan jenjang pendidikan, kalau SMP ya SMP, kalau SMA ya SMA, dan lain-lain sebagainya.
Manakah yang benar atau tepat? Apakah berdasarkan kebutuhan, kualitas, update dan trusted, atau berbagai faktor yang ada?
Sebenarnya suatu tulisan tersebut bukan dipandang dari segi usia (tertua atau terbaru), maupun asalnya (luar negeri atau dalam negeri). Itu disebabkan karena tulisan itu pada dasarnya adalah baik.
Tulisan itu dibuat untuk tujuan yang baik, entah itu untuk mendokumentasikan masa tertentu, mendokumentasikan peristiwa tertentu, maupun ada yang menjadikan sebagai pelajaran untuk masa kini dari masa lalu dan masa depan dari masa lalu dan masa kini.
Tetapi, yang menyebabkannya menjadi suatu hal yang salah adalah motivasi di balik tulisan tersebut dibuat. Apakah untuk mencerdaskan, atau malah untuk memperbodoh, menyesatkan atau menimbulkan berbagai peristiwa negatif yang lainnya berupa terkena penyakit dan bahkan sampai meninggal dunia.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tulisan itu baik atau buruknya tidak terlalu penting apakah dilihat dari segi tertua, terbaru, luar negeri dan dalam negeri, melainkan semua tulisan tersebut adalah suatu hal yang bagus karena tujuan dasar menulis tersebut bersifat positif.
Pembatasan yang kita buat jika begini yang benar dan yang lain salah, akan mengakibatkan ada tulisan atau buku yang baik maupun yang salah. Selain itu, ada juga pemahaman kita atau pemikiran kita, referensi kita, sudut pandang kita melihatnya, dan lain-lain sebagainya.
Buku tua bagus atau baik karena dapat mendokumentasikan masa lalu atau masa lampau yang bahkan kita belum lahir pada masa itu, tanpa kita ada dimasa itu kita dapat memahaminya.
Sebagai pelajaran atau referensi untuk masa kini dan masa depan. Sedangkan buku terbaru bagus atau baik karena dapat mendokumentasikan masa kita atau saat ini, atau dalam artian yang lain dewasa ini.
Buku luar negeri adalah wadah kita mengetahui atau membuka wawasan dari luar negeri, sedangkan buku dalam negeri supaya kita dapat mengetahui atau memahami kondisi atau situasi di dalam negeri.
Sehingga tidak ada yang baik atau buruk, melainkan semua hal tersebut memiliki sisi manfaat atau positifnya.