Mohon tunggu...
Troy Tamba
Troy Tamba Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah

Pelajar Kolese Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trump vs Mahasiswa Internasional Harvard: Antara Janji Green Card dan Larangan Visa

25 Mei 2025   21:12 Diperbarui: 25 Mei 2025   21:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Livemint.com

Beberapa waktu lalu, mantan Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan mengejutkan: jika terpilih kembali, ia akan memberikan green card secara otomatis kepada mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi di Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah podcast pada Juni 2024, di mana Trump menyatakan bahwa semua lulusan asing, termasuk dari program dua tahun hingga doktoral, seharusnya mendapatkan izin tinggal permanen sebagai bagian dari ijazah mereka. 

Namun, pada Mei 2025, pemerintahan Trump justru mengambil langkah yang bertolak belakang dengan pernyataan tersebut. Pemerintahannya mencabut izin Harvard University untuk menerima mahasiswa internasional, dengan alasan bahwa universitas tersebut tidak cukup berupaya melawan antisemitisme dan diduga memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok. Akibatnya, lebih dari 6.800 mahasiswa asing di Harvard menghadapi ketidakpastian mengenai status visa dan masa depan akademik mereka. 

Langkah ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Harvard segera mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintahan Trump, dan seorang hakim federal mengeluarkan perintah sementara yang memblokir pencabutan izin tersebut. Meski demikian, ketidakpastian tetap menghantui para mahasiswa internasional, termasuk mereka yang berasal dari Taiwan, yang merasa cemas dan mempertimbangkan untuk menunda studi atau mencari alternatif di negara lain. 

Kebijakan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan niat sebenarnya dari Trump terkait imigrasi dan pendidikan tinggi. Di satu sisi, ia menjanjikan kemudahan bagi mahasiswa asing yang ingin tinggal dan bekerja di AS setelah lulus. Di sisi lain, ia mengambil tindakan yang membatasi akses mahasiswa internasional ke institusi pendidikan terkemuka. Hal ini menunjukkan adanya kontradiksi dalam pendekatan Trump terhadap isu imigrasi dan pendidikan.

Bagi mahasiswa internasional, terutama dari negara-negara seperti Indonesia, situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya memahami dinamika politik dan kebijakan di negara tujuan studi. Kebijakan yang berubah-ubah dapat berdampak signifikan terhadap rencana pendidikan dan karier mereka. Oleh karena itu, penting bagi calon mahasiswa untuk selalu mengikuti perkembangan terkini dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun