Mohon tunggu...
Triyono Abdul Gani
Triyono Abdul Gani Mohon Tunggu... Bankir - Direktur Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan

Deadly combination dari Jawa dan Sunda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

1001 Pintu Rejeki

8 Februari 2018   15:09 Diperbarui: 8 Februari 2018   15:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak angka yang bisa digunakan untuk menggambarkan jumlah yang banyak. Ada yang menggunakan angka 7 atau bahkan 1000. Contohnya adalah bangunan bersejarah di Semarang yang dinamai Lawang 1000. Nama itu diberikan karena bangunan historis tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, termasuk jendela yang sangat besar menyerupai pintu. 

Kalau jumlah 1000 sudah banyak, tentu 1001 menunjukkan jumlah yang lebih banyak. Menurut hikayat 1001 malam, angka tersebut dikisahkan sebagai upaya dari seorang wanita bernama Shahrazad yang menceritakan 1000 cerita kepada Raja Shahryar selama 1001 malam agar tidak dihukum pancung. Bahkan sebaliknya akhirnya Sang Raja jatuh cinta pada Shahrazad. 

Begitulah gambaran dari probabilitas yang dijanjikan oleh Tuhan terhadap rejeki umatnya. Bahkan saking banyaknya kemungkinan pintu rejeki, makan digambarkan bahwa rejeki akan datang dari arah yang tidak diduga. 

Saya yakin banyak kisah yang kita sendiri atau orang lain alami berkaitan dengan perolehan rejeki ini. Beberapa cerita ini mungkin sedikit memberikan inspirasi :

  • Ketika kita sedang terjebak dalam kemacetan dalam perjalanan menuju bandara, kita kemudian berdoa semoga bisa sampai pada waktunya. Tapi otak kita jelas mengatakan bahwa kita bukan seorang Nabi Musa AS yang memiliki tongkat untuk bisa membelah lautan kendaraan macet di jalan tol. Terbersit juga adanya pikiran bahwa percuma berdoa karena kita pasti terlambat. Ketika kita sedang berburuk sangka kepada Tuhan, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa pesawat mengalami penundaan. Bentuk rejeki yang tidak diduga. 
  • Ada kisah mantan pimpinan yang ketika ditutup rejeki di satu sisi, tetapi bahkan sukses di bisnis yang lain. 
  • Banyak orang sukses yang gagal direkrut oleh perusahaan terkenal, tapi malah menjadi pebisnis dan menjadi orang terkaya. 
  • Ketika kita berdoa untuk menginginkan A, tetapi yang kita dapat adalah B. 
  • Pebisnis yang tertipu oleh salah satu client, bahkan dapat proyek lain yang lebih besar nilainya. 

Begitulah cara Tuhan yang maha kuasa, maha kaya dan maha segalanya bekerja. Sebagai makhluk yang lemah, yanh bisa kita lakukan adalah : berprasangka baik kepada Tuhan dan mau menerima keputusan yang diberikan atas permohonan kita. Karena kita yakini bahwa 1001 pintu rejeki itu ada dan kita tidak tahu pintu kita yang sebelah mana. 

Dengan keyakinan seperti ini, kita tidak perlu bersikap serakah. Orang yang serakah tidak memiliki keyakinan bahwa rejeki itu akan cukup banyak untuk dibagi kepada semua orang. Sehingga dia ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya. Justru keserakahan itu akan membunuh diri sendiri. Kerugian lah yang akan diterimanya. 

Terlalu banyak makan akan menjadi penyakit. Terlalu kikir akan dibenci semua orang. Terlalu berkuasa akan dibenci dan diturunkan oleh rakyat nya. Terlalu berani ambil risiko akan menjadi krisis. 

Man proposes, God disposes. Kita berusaha dan berdoa, Tuhan menentukan. Keyakinan seperti ini mudah-mudahan akan menambah ketenangan hidup kita. Selain tentu saja kita perlu belajar ilmu menemukan salah satu kunci pintu itu. Yaitu ikhtiar yang baik, sabar dan berdoa.  (Try)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun