Kelelahan sebuah fakta.
Apakah anda sering lelah ?. Jika jawaban anda ya ! Anda tidak sendirian. Kelelahan adalah sebuah fakta yang dapat dirasakan setiap orang tanpa mengenal batas umur, jenis kelamin maupun status sosial. Namun demikin jangan mengabaikan kelelahan.
Dialog sejenak dengan siswa menyaksikan  kelelahanku.
Saya masih ingat beberapa minggu lalu, hari itu adalah hari Senin. Saya berjalan dari lantai  lantai 1 untuk menuju lantai 3 untuk memeriksa refleksi renungan kelas 6, saya berpapasan  dengan beberapa orang guru dan juga beberapa orang siswa. Waktu baru menunjukan pukul 11.30, saya tiba di  lantai 2 tiba-tiba ada 2 orang guru dan 3 orang siswa memiliki komentar yang sama dengan mengatakan " bapak siang ini tidak biasa, kelihatannya bapak sangat lelah ".Â
Seorang siswa kelas 6 SD rupanya mengikuti perjalanan saya sampai lantai 3, selanjutnya memberianikan diri serta bertanya " apakah ada yang bisa saya bantu pak ?. biar Laptopnya saya bawa, maaf bapak siang ini akan mengajar di lantai 3  SD atau SMA ?" . Kemudian saya balik bertanya " Nak memangnya  ada apa ?, apa yang kamu lihat dalam diri bapak ? ".
Siswa SD itu terus terus berdiri  memandangi saya dengan serius dan  berkata " bapak kelihatan pucat dan lelah sekali ". Penilaian orang lain mungkin juga ada benarnya, maka benarlah pukul 12.30 WIB saya harus menyerah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Dialog sejenak dengan kamus  terdapat 3 jenis kelelahan.
Kadang kala  kita merasakan sesuatu namun tidak tahu bagaimana menjelaskan, seperti ketika saya lelah. Orang lain bisa melihat perubahan kondisi yang tidak biasanya dan menyimpulkan saya kelihatannya lelah. Padahal saya menyimpulkan ,saya masih sehat. Â
Ditengah komentar teman dan siswa, maka dengan sengaja saya belum ke dokter,  namun saya duduk dan membuka kamus ingin tahu apakah lelah itu ?. Dari dalam kamus saya menemukan ada 3 jenis kelelahan yaitu: Kelelahan emosional, Kelelahan fisik dan kelelahan mental.  Ternyata kelelahan sebenarnya adalah suatu kondisi yang terjadi sebagai satu akumulasi dari berbagai  peristiwa yang melebihi kemampuan kita.
Kelelahan sebuah dialog  jujur dengan diriku sendiri.
Secara medis mungkin  saya sedang mengalami lelah secara fisik karena memang faktor pertambahan usia ( tidak dapat saya sangkal ), kelelahan emosiaona mungkin (tidak dapat saya sangkal ) atau kelelahan mental ? (saya juga tidak bisa mengelak). Secara jujur saya mengevaluasi diri dan menyimpulkan dalam diri saya hanya ada 2 jenis  kelelahan yaitu :
Pertama, Kelelahan negatif yaitu kondisi tidak berdaya karena  mengerjakan tugas dan tanggungjawab dengan  keluh kesah, keterpaksaan, berbantah-bantah, saling menyalahkan sehingga terbawa dalam emosi yang menyebabkan tidak enak menikmati makanan maupun susah tidur.Â
Kedua,  Kelelahan positif yaitu kondisi capek, letih lesu karena telah melakukan bekerja secara maksimal, dilakukan dengan sukacita sekalipun ada kekurangan, kesulitan kemudian  bisa menikmati tidur lelap penuh dengan ucapan syukur.
Hal ini mengingatkan saya akan nasihat orang beriman dalam Kitab Suci yang mengatakan " Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut  dan berbantah-bantahan. Dan nasihat lainnya  "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Amsal 17:22
Bagaimana dengan kelelahan anda ?
Apakah anda lelah negatif ataukah anda lelah positif ?. Mari kita belajar bersyukur dan mengerjakan tugas dengan hati yang gembira. Nantikan hasilnya, anda akan puas setelah bekerja dapat menikmati istirahat yang nikmat. (T4)