Mohon tunggu...
Triyani
Triyani Mohon Tunggu... Lainnya - Triyaniiii

My name is Triyani💜

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

3 Agustus 2020   20:20 Diperbarui: 4 Agustus 2020   08:24 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Mengurangi, yaitu dengan cara jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.

Selain, 10 kegiatan diatas ada hal yang perlu diperhatikan juga yaitu kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak terpakai. (Wikipedia) Kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan hampir di semua kalangan, tak hanya warga miskin namun warga yang berpendidikan tinggi pun tak jarang melakukannya. Ini sangat menyedihkan karena minimnya pengetahuan tentang sampah dan dampaknya. Perilaku buruk ini semakin menjadi karena minimnya sarana kebersihan yang mudah dijangkau oleh masyarakat di tempat umum. (Mulasari & Sulistyawati, 2014)

Dalam ruang lingkup masyarakat perkampungan, mereka biasanya membuang sampah ke sungai dan di bakar. Hal ini tentunya dapat menyebabkan munculnya masalah dan kerusakan lingkungan. Adapun dampaknya yaitu tercemarnya air sungai sehingga hal ini dapat merusak dan membunuh ekosistem/kehidupan didalam sungai, seperti ikan, dan lainnya. Selain itu, sampah juga dapat mengganggu secara estetika (keindahan) yang mana sungai menjadi kotor dan sampah berserakan dimana-mana, dan juga dapat mengakibatkan pencemaran udara. (Ayuningtias, 2019)

HASIL KEGIATAN

Kegiatan survei, wawancara serta sosialisasi PHBS dilaksanakan pada tanggal 01 -- 12 Juli 2020 dengan mengambil 40 sampel rumah warga secara acak tanpa memandang didalam rumah tersebut memiliki anggota keluarga yang berumur 0 - 5 tahun. Pendataan PHBS ini hanya mendata 1 rumah 1 KK, yang mana jika didalam 1 rumah tersebut memiliki lebih dari 1 KK, maka akan diambil 1 KK saja, namun yang memiliki peranan penting dalam kegiatan ber-PHBS. Kemudian, jika ada sisa waktu, digunakan untuk mensosialisasikan kepada warga lainnya yang mana penghuninya sedang berada di depan rumah atau sedang berkumpul untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya serta mengajak warga yang masih membuang sampah ke sungai/di bakar untuk menerapkan Gerakan Sampah Sendiri, Buang Sendiri. Tujuan dari Gerakan Sampah Sendiri, Buang Sendiri ini untuk mengatasi permasalahan kurangnya kendaraan jasa angkut sampah. Dengan menjalankan gerakan tersebut, meskipun tidak ada jasa angkut sampah yang memadai, lingkungan sekitar, kebun (yang dijadikan tempat membakar sampah) bahkan sungai menjadi bersih dari sampah. Dalam kegiatan PHBS ini, mahasiswa dibantu oleh Kader Kedung Krisik Utara RW05 yang mana Kader-kader ini juga bekerjasama dengan Puskesmas Sitopeng. Selain itu, setiap tahunnya para Kader di desa ini selalu melakukan pendataan PHBS.

Pada tanggal 13 - 15 Juli dilaksanakannya pengecatan 15 buah tong sampah yang mana 15 tong sampah ini nantinya akan dibagikan kepada warga dengan belum/tidak memiliki tong sampah yang layak (seperti rusak). Tong sampah ini merupakan barang bekas dari ember/kaleng cat, yang kemudian di cat kembali agar terlihat lebih cantik dengan diberi tulisan "KKN IAIN Cirebon" dan angka "54" yang menandakan bahwa tong sampah ini hasil dari kegiatan KKN Mahasiswa IAIN Cirebon dari Kelompok 54. Dalam pengerjaannya dibantu oleh warga sekitar (tetangga rumah). Adapun pada tanggal 16 Juli 2020, pembagian tong sampah kepada warga dengan dibantu oleh perwakilan Ketua RT yaitu Bapak Boni selaku Ketua RT02 yang menggantikan Bapak Ade Wijaya selaku RW05 yang sedang ada keperluan. Tujuan dari Gerakan Tong Sampah ini guna membantu serta mendorong warga Kedung Krisik Utara RW05 untuk selalu membuang sampah pada tempatnya agar terciptanya lingkungan yang bersih.

Perilaku yang telah dilakukan oleh warga Kedung Krisik Utara RW05 dalam ber-PHBS sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari indikator persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan di Desa Kedung Krisik Utara RW05 sendiri selalu melaksanakan Posyandu setiap sebulan sekali pada tanggal 8, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, dan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Namun, pada indikator tidak merokok didalam rumah ini memerlukan perhatian khusus yang mana pada indikator ini nilainya sangat rendah, sehingga akan dijelaskan melalui data dibawah ini:

screenshot-42-5f27fed4d541df04e0620594.png
screenshot-42-5f27fed4d541df04e0620594.png
Sumber: Olahan Data Excel

Pada indikator "tidak merokok didalam rumah" didapatkan hasil dengan perbandingan prosentase sebesar 20% : 80%, yang mana 20% anggota keluarga tidak merokok didalam rumah bahkan tidak ada yang merokok sedangkan 80% anggota keluarga masih merokok didalam rumah sehingga hal tersebut membuat rumah tidak sehat dan dapat membahayakan anggota keluarga yang lainnya.

screenshot-44-5f27ff68d541df76cf2de534.png
screenshot-44-5f27ff68d541df76cf2de534.png
Sumber: Olahan Data Excel

Adapun hasil dari survei dan wawancara dari 40 sampel rumah warga Kedung Krisik Utara RW05 akan kebiasaan dalam membuang sampah didapatkan perbandingan warga yang menggunakan jasa angkut sampah : warga yang masih membuang sampah ke sungai/di bakar dengan prosentase 37% : 63%. Sedangkan, hasil wawancara dan sosialisasi kerumah-rumah warga yang penghuninya berada di depan rumah/berkumpul (secara acak) didapatkan hasil 22 rumah sudah menggunakan jasa angkut sampah, 21 rumah masih membuang sampah ke sungai/di bakar, dan 3 rumah yang sudah menerapkan Gerakan Sampah Sendiri, Buang Sendiri ke TPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun