Mohon tunggu...
Agus Triyana
Agus Triyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebandel-bandelnya kita jangan pernah melawan sama orang tua cita-cita kalian mau jadi apa?

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trust Issue

24 Maret 2021   08:56 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:03 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Agus triyana

Pada tahun 2018 datanglah, seorang wanita ke jakarta dengan dalih memperoleh kehidupan yang lebih dari biasanya karena tempat kelahiranya susah mendapatkan kerja dan tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-sehari.

Perkanalkan nama saya resti dari tiga bersaudara dengan kaka laki-laki satu, dan kaka permepuan satu. Saya merantau ke jakarta hanya bermodalkan secarcik izasah yang telah saya emban selama  dua belas tahun, sesampainya di jakarta saya mendapatkan sebuah pekerjaan di bidang pelayanan publik, kala Itu adalah hari pertama kerja saya mendapat teman-teman yang begitu baik yang mau mengajari bagaimana cara bekerja dengan baik dan benar karena itu merupakan pengalaman yang sangat berharga bisa bekerja di tempat yang teramat besar.

Satu bulan berlalu, mendapati handphone saya tiba-tiba berdering entah siapa yamg membangunkan tidurku yang begitu hangat dalam pelukan bantal dan guling yang menyilimuti kegelisahan hati, singkat cerita saya telusuri akan nomor itu dan akhirnya saya menemukan jawaban via isntagram ternyata itu adalah Agung yang sering Direc message alangkah terkejutnya saat itu karena cowo yang selama ini aku kagumi ,membangunkan kan lewat telpon yang berdering di pagi hari. Biasanya hanya alrm dan suara ayam yang ku dengar setiap paginya.

Lambat laun dengan seiring berjalanya waktu kita chatingan , makan , jalan, nonton  bahkan kerja pun di antar jemput olehnya semua itu kita lakukan secara bersama setiap harinya sehingga timbulah suatu perasaan dimana hati ini luluh akan sikapnya yang membuat diriku terpesona akan kehadiranya setiap saat. 

Hal yang di tunggu-tunggu dalam hidupku pun tiba akhirnya dia mengajak ke suatu tempat dimana tempat itu begitu indah dan tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata kala itu tanpa basa-basi dia langsung mengatakan "apakah kamu mau menikah denganku" dengan hati yang sedang  berbunga-bunga saat itu saya langsunng menerimanya tanpa basa-basi yang lebih panjang.


Satu minggu berlalu setelah kita jadian kita melakukan aktifitas rutin seperti biasa tapi, dengan suasana hati yang berbeda dimana hati ini terisi oleh dia yang perhatian akan diriku. Waktu berjalan sangatlah lambat seakan dunia ini hanya milik kita berdua tak ada satupun yang bisa menghalangi kebahagian kita.

Setelah beberapa bulan kemudian ,singkat cerita dia mulai berubah sikap entah apa yang merasukinya setelah aku telusuri ternyata, dia sedang mendekati sahabat ku sendiri yang bernama Dina hati ini terasa amat sangat berantakan. Kemana dia dahulu yang berjanji akan selalu ada untuk ku, akan tetapi semua itu sirnah begitu saja, karena dia tergoda oleh sahabta ku sendiri.

Mau tidak mau tibalah kembali aku di ajak ke suatu tempat dimana tempat itu adalah tempat pertama kali dia mengutarakan rasa cinta kepadaku, tapi hati ini terasa berbeda dan tidak meraskan getaran sperti dahulu kala. Benar saja, ternyata dia mengatakan sesuatu yang kurang enak didengar oleh telinga dan turun ke hati yang menusuk begitu dalam dia berkata" maaf yah untuk saat ini kita cukup sampai disini dulu karena suatu alasan yag tidak bisa aku ungkapkan ke kamu" dengan hati yag begitu rapuh saya menahan rasa sakit ini yang teramat dalam ingin rasanya menangis sekencang-kencangnya akan tetapi hati ini menguatkanya.

Satu bulan berlalu hati ini belum bisa menerima kepergian dia begtu teramat mendadak karena tergoda oleh sahabatku sendiri bahkan sampai saat ini aku terkadang masih memikirkanya. Hampir sudah satu tahun setengah aku belum bisa move on karenanya, entah apa yang ada dalam diri ini rasanya selalu memkirkan tentangnya yang entah dia memikirkan diriku atau tidak.

Bahkan banyak pria yang mendekati dan ingin mengisi ke kesongan hati ini akan tetapi, tidak ada satupun yang membuat diri ini bergetar. hati ini sulit untuk melupakanya sehingga timbulah rasa takut dan tidaknya percaya terhadap orang yang ingin mengisinya. Belum bisa merima keadaan yang yang terjadi meskipun sudah terlewat begitu sangat jauh rasa trouma selalu menghantui hati dan tubuh ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun