Beberapa hari belakangan kebijakan membangun Ruang Terbuka Hijau di Pendopo (rumah dinas) Gubernur Kalbar menjadi viral. Akun sosial media banyak yang membahas terkait kebijakan yang menurut netizen kurang tepat. Pasalnya kebijakan tersebut dilaksanakan ditengah pandemi covid-19 dan ditengah permasalahan sosial serta lingkungan yang terjadi di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak.Â
Yang menjadi perhatian selanjutnya adalah angka projek pembuatan taman di halaman rumah dinas gubernur yang mencapai angka 6,8 Milyar. Opini publik pun kian merebak dibeberapa akun sosial media, ada yang mengatakan, "saat ini banyak yang masih kelaparan, tak ade kerje, mana musim covid", disisi lain ada pula yang menyampaikan bahwa permasalahan di Kota Pontianak saat ini sering kali dilanda banjir saat hujan turun, "lebih baik perbaiki jak paret, biar rumah kamek tak banjir lagi".Â
Rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) memang sudah direncanakan oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmiji sejak 2018 lalu. Pembangunan tersebut terintegrasi dengan pembangunan trotoar (joging track) dan pembuatan taman di area Universitas Tanjungpura hingga kantor gubernur. Namun tetap saja publik mengkritik keras besaran nominal projek dengan situasi yang tidak tepat untuk saat ini.
Disisi lain dikutip dari kumparan.com, Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan bahwa "projek tersebut dibangun justru untuk menyerap tenaga kerja yang saat ini terdampak pandemi, dan penataan perlu dilakukan karena halaman rumah dinas gubernur kerap dilanda banjir".
Sampai dengan saat ini projek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersebut masih berlangsung ditengah musim hujan yang terjadi di Kota Pontianak
