Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Cinta Pandangannya

14 Januari 2019   23:28 Diperbarui: 14 Januari 2019   23:34 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: drawinglics.com

Huh.... Luar biasa... perasaan ku semakin tak tentu arah, bagai balon udara yang bocor dan terbang ke timur lalu ke barat, ada perasaan sejuk, geli di ulu hati, dan juga perasaan seolah bangku yang ku duduki terbang melayang, bagai Spiderman yang menggantung dengan jaring laba-labanya.

Sepulang dari kedai es tebu itu pikiran ku terus saja terfokus pada wanita itu. Tak ku sangka separuh dari malam pada hari itu telah kuhabiskan untuk memikirkannya, sampai-sampai aku lupa dengan agenda rutin malam ku di dunia maya, (update Status FB, Mention Tweet, Update klasmen liga inggris, dll).

Benny si jahil memang handal dalam mencari informasi, tidak lain dan tidak bukan informasi yang ia berikan adalah informasi terkait dengan profil dari Mbak penjaga kedai es tebu yang dua hari yang lalu kami singgahi. Namun ceritanya kurang sedap didengar, entah dari mana berita itu iya dapat.... Putri Dian Puspita Sari, begitulah namanya... usianya 25 Tahun, 2 tahun lebih tua dari ku, memang ketika aku melihat postur tubuhnya prediksi ku tidak salah, Teh Putri memang terlihat lebih dewasa, dengan tutur katanya yang halus nan lembut, dan dengan jilbab panjang yang menutupi hingga bagian perutnya, ia terlihat anggun seperti orang yang berpendidikan.

Benar saja, Benny mengungkapkan pada ku bahwa Teh Putri adalah seorang sarjana pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Aku memanggilnya "Teh"karena memang ia berasal dari kota Bandung. Rupanya Teh Putri Juga mengajar di SD Muhammadiyah Samarinda, menjual es tebu adalah kegiatan yang ia lakukan untuk membantu Ibunya selepas jam mengajar.

Kabar yang diberikan Benny ialah bahwa Teh Putri adalah seorang janda dari suaminya yang mantan seorang Dosen di Universitas yang sama dengan Teh Putri, mungkin mereka berjodoh ketika proses belajar mengajar kali ya.... Heheh.... Itu hanya asumsi ku....

Entah karena apa mereka berpisah, menurut ku... aku tidak perlu tau sejauh itu... semakin hari singkat cerita, aku semakin dekat dengan Teh Putri, karena minum es tebu selepas pulang kuliah kini menjadi aktifitas rutin ku. Sering kali aku pergi ke kedai itu tanpa teman-teman ku yang jahil, karena menurut ku kelak mereka akan menjadi benalu dalam rencana pendekatan ku padanya....

Suatu ketika percakapan ku dan Teh Putri sangat cair, karena kami sering kali membahas terkait dunia pendidikan, jelas saja aku adalah mahasiswa semester 4 jurusan Pendidikan Fisika, sedangkan Teh Putri adalah alumni UPI Pendidikan Bahasa Indonesia. 

Sesuai dengan jurusannya, Teh Putri bertutur kata sangat halus dan tertata rapi, seolah-olah SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan) selalu terstruktur dalam setiap olah katanya, dengan nada dan penekanan pada setiap kalimat yang berirama menyempurnakan kalimat. Sepertinya ia benar-benar paham kesempurnaan dalam bertutur kata, namun ia tetap tidak bisa menyembunyikan dialek Khas orang sunda, tapi menurut ku itu malah menambah keindahan dalam caranya berbahasa. 

Entah kenapa seketika ia memandang lekat segerombolan orang yang melintas menggunakan motor dan membawa atribut seperti bendera partai politik,

"mereka lagi kampanye ya....?"

Tanya Teh Putri pada ku....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun