Perjalanan Atom: Masuk ke dalam Siklus Global
Atom-atom dan molekul sederhana yang dilepaskan ini tidak hilang. Mereka memasuki berbagai siklus biogeokimia raksasa yang menggerakkan biosfer:
1. Â Siklus Karbon: Atom karbon dari CO hasil dekomposisi dihirup oleh tumbuhan selama fotosintesis. Karbon ini menjadi tulang punggung gula, kemudian protein, lemak, dan DNA pada tumbuhan. Herbivora memakan tumbuhan, karnivora memakan herbivora, dan karbon itu terus bergerak melalui rantai makanan. Karbon yang terperangkap dalam cangkang atau tulang dapat membentuk batuan sedimen, menunggu untuk dilepaskan kembali jutaan tahun kemudian.
2. Â Siklus Nitrogen: Nitrogen dari protein yang terurai menjadi amonia (NH/NH) atau nitrat (NO) diserap oleh akar tumbuhan untuk membentuk protein dan DNA baru. Bakteri pengikat nitrogen di tanah atau di akar legum terus memperbarui pasokan nitrogen yang dapat digunakan ini.
3. Â Siklus Fosfor: Fosfat (PO) yang terlepas dari DNA, ATP, dan tulang diserap oleh tumbuhan dan menjadi bagian penting dari energi seluler (ATP) dan materi genetik (DNA/RNA) pada generasi organisme berikutnya. Fosfor sering menjadi faktor pembatas pertumbuhan, menunjukkan betapa kritisnya daur ulang ini.
4. Â Siklus Air: Molekul air (HO) yang terlepas menguap, membentuk awan, turun sebagai hujan, mengisi sungai dan akuifer, untuk kemudian diminum oleh makhluk hidup baru atau digunakan dalam fotosintesis.
5. Â Mineral Lainnya: Kalsium dari tulang dapat diserap oleh tumbuhan atau menjadi bagian dari cangkang organisme laut. Besi dari hemoglobin dapat digunakan kembali oleh mikroba atau tanaman.
"Reinkarnasi" Material: Menjadi Bagian dari Kehidupan Baru
Di sinilah konsep "reinkarnasi" sains mencapai puncaknya:
-Sebuah atom karbon yang pernah menjadi bagian dari otot seekor dinosaurus, setelah terlepas melalui dekomposisi dan menghabiskan jutaan tahun terperangkap dalam batuan, bisa terlepas, dihirup oleh pohon jati raksasa, dan menjadi bagian dari daunnya yang rimbun.
-Sebuah molekul air yang pernah mengalir dalam darah seorang filsuf kuno, setelah menguap, jatuh sebagai hujan, mengalir di sungai, dan akhirnya diminum oleh seorang anak, menjadi bagian dari sel-sel tubuh anak itu.