Mohon tunggu...
Trisna veronica
Trisna veronica Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PENDIDKAN EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG

SAYA SUKA MENCARI HAL HAL BARU DAN MENARIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Peserta Didik terhadap Wisata Halal

4 Juli 2022   11:29 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gosystemconsulting.co.id/

Wisata halal merupakan bagian dari pariwisata yang diberikan terhadap keluarga- keluarga muslim. Wisata halal dapat berupa hotel- hotel sebagai destinasi wisata, makanan, aturan pembagian kolam renang. Bebicara mengenai hotel- hotel pada wisata halal, biasanya hotel hanya menerima tamu yang memiliki ikatan pernikahan dan tidak melayani tamu yang melakukan pelanggaran norma. 

Lebih lanjut jika dilihat dari segi makanan pada wisata halal, pelaku wisata hanya akan mengonsumsi makanan dari restoran yang memiliki sertifikat halal misalnya. Kemudian pada wisata halal biasanya juga terdapat aturan yang mengatur tentang siapa yang boleh berenang atau tidak disuatu objek wisata kolam renang.

Membangun destinasi wisata halal yang berbasis syariah di Indonesia tidaklah mudah, karena selain masih relatif baru, juga dibutuhkan sumber daya manusia atau pengelola yang profesional dan mempunyai pengetahuan yang mencukupi tentang ajaran syariah. 

Banyak tantangan yang harus dihadapi, disamping merupakan peluang yang membutuhkan aksi. Bukankah membangun wisata halal merupakan bagian dari ekspresi membumikan ajaran langit (Tuhan) ke ranah bisnis, sekaligus sebagai wahana menerjemahkan ajaran rahmatan lil 'alamin di tengah kehidupan manusia.

Pentingkah Pemahaman Wisata Halal bagi Peserta Didik? Tentu saja hal ini di anggap sangat penting dikarenakan dengan adanya pengetahuan tentang wisata halal ke peserta didik maka peserta didik akan dapat merasakan manfaat tersendiri baik bagi dirinya maupun untuk lingkungan sekitarnya.

Sebab itu kehadiran destinasi wisata halal harus menunjukkan karakternya yang khas (unik) yang membedakannya dari wisata konvensional yang sekuler yang telah berkembang sedemikian lama. 

Keunikan itu dengan sendirinya dapat dicermati dari bagaimana sistem pengelolaannya dan berbagai atraksinya yang menggambarkan nuansa religiositasnya. Jika tidak, maka justru akan menimbulkan kesan seakan-akan tidak ada bedanya dengan destinasi konvensional yang telah berjalan selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun