Mohon tunggu...
Trisha Kemala Putri
Trisha Kemala Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Bahasa dan Sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sang Perusak

18 September 2022   10:30 Diperbarui: 18 September 2022   22:09 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Oh wahai,

lihatlah betapa angkuhnya gadis ini

merasa mampu melakukan semuanya sendiri

padahal anak kecil dalam tubuhnya meronta ingin dilindungi

merasa tak pernah kesepian walau berteman dengan sepi

nyatanya rutin terisak di malam hari

apakah selama ini tidak cukup waktu untuk mengenali jati diri?

apakah nalarmu mulai mati?

duhai anak manis

seharusnya kau kurangi menangis

terlelap di malam hari, bukan malah membayangkan kisah-kisah tragis

anak yang lemah, siapa yang sanggup mendampinginya?

mungkin belum lama bersama pun, manusia didekatnya sudah menyerah 

lagi-lagi salah pilih, ya?

tak apa, lain kali kita coba lagi ya

kumohon sangat jangan sampai trauma

harusnya belajar lebih dewasa lagi

jangan biarkan hausnya kasih sayangmu merusak situasi lagi dan lagi

jangan sampai rasa nyamanmu itu mempengaruhi situasi

karna tidak akan ada orang yang bisa mengerti dan memahami

aku harap rasa ini tidak pernah datang lagi

rasa tidak berarti dan tak layak tuk dimiliki,

hanya karna terkadang orang memaki

namun kadang nona ini tidak sadar diri,

bahwa itu juga akibat perbuatannya sendiri

huh, merepotkan saja

padahal hanya satu dari sekian peristiwa

kenapa seolah olah kau yang paling tersakiti di alam semesta?

padahal lagi-lagi itu sebab ulahmu juga

hati dan pikiranmu hanya merekam jelas respon akhirnya saja

bodohnya sampai tertanam dan terulang di pikiran entah sampai kapan lamanya

hei, puluhan respon baiknya kau hilangkan kemana?

repot sekali memberi pelajaran untuk hati ini

sensitif sekali dengan perlakuan orang yang ia sayangi

lagi lagi terjadi, berfikir orang akan selalu mengasihi

malang sekali anak ini, ternyata otaknya  sedangkal ini

ia sering lupa, bahwasanya setiap orang punya rasa lelah

dasar, dalam mempertahankan manusia ia memang selalu payah!

hei, hidupmu itu mau kau bawa kemana?

kenapa mudah sekali menyerah?

Jangan biarkan dirimu terpaku dan membisu

ingin orang memahami perasaanmu namun hanya diam macam batu

kau pikir ada ilmu yang bisa membaca hal seperti itu?

tolong jangan hilang arah

engkau sudah cukup lelah

juga menimbulkan banyak masalah

jadi jangan lagi membuat ulah

mengapa sibuk sekali mencari tempat mengadu?

padahal Tuhan siap menampung semua keluh kesahmu

mengapa bersikeras mencari tempat bersandar?

padahal Tuhan selalu siap mendengarkanmu dengan sabar

sudah ya, sampai sini saja bodohnya

selanjutnya mari ukir yang bahagia-bahagia saja

hidupmu perlu berlanjut juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun