Mohon tunggu...
Artini Trisetiati
Artini Trisetiati Mohon Tunggu... -

punya tiga peran: anak, istri dan ibu

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dalam Keheningan Menyambut Natal

22 Desember 2014   21:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14192335271455440972

Tulisan ini semata-mata untuk berbagi kebahagiaan. Kritik atau tanggapan diluar cara penulisan, atau  provokasi SARA otomatis akan dihapus.

Beberapa waktu lalu teman kuliah saya menawarkan saya bergabung ikut retret (retreat-pengasingan diri untuk melihat ke belakang) pribadi dengan satu orang teman kuliah dulu. Intinya untuk mengisi ulang energy yang sudah hilang karena kesibukan sehari-hari. Selain tentunya mempersiapkan batin menyambut Natal 2014 ini. Saya segera mengiyakan. Urusan ijin suami dan lain-lain saya pikirkan belakangan.

Retret adalah salah satu bagian dari ritual yang biasa dilakukan dalam gereja, untuk melakukan introspeksi diri dan menyusun langkah-langkah pertobatan untuk hari-hari setelah retret. Untuk kali ini kami mengambil 3 hari dua malam dan bertempat di sebuah biara pertapaan di daerah Rawaseneng – Temanggung.

Saya berangkat dari Bali dengan pesawat pertama ke Yogya. Sesampainya di Yogya masih menunggu teman dari Jakarta yang pesawatnya diperkirakan tiba pukul 09.00 WIB. Dari Yogya, kami bertiga menuju Temanggung menggunakan travel, lalu dari Temanggung kami lanjut menggunakan taksi ke Rawaseneng. Rupanya supir taksi sudah biasa menghantar umat untuk berkunjung ke Rawaseneng, sehingga kami tidak mengalami kesulitan untuk sampai di tujuan.

Pertama datang, kami beristirahat sebentar lalu memulai dengan mengikuti ibadat sore sebelum menikmati makan malam. Selesai makan malam kami menyelesaikan administrasi lalu mengikuti ibadat penutup. Sebelum istirahat malam, kami mendapat tugas dari Rahib Kecil (pertapa yang masih muda) yang membimbing kami untuk membaca artikel sebagai bekal pembahasan besok siang.

Acara besok pagi dimulai sejak pukul 3.30 pagi, dimulai dengan Ibadat Bacaan. Ibadat ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Mendekati waktu selesai Ibadat, terdengar suara dari Masjid yang dekat dengan lokasi Pertapaan. Sungguh perpaduan doa yang indah, lantunan Mazmur yang diiringi lantunan Sholawat. Selesai Ibadat Bacaan, kami bertiga kembali tidur dan terjaga pukul 06.00 untuk mempersiapkan diri Ibadat Pagi pukul 06.30. Selesai Ibadat Pagi, waktunya kami makan pagi. Di ruang makan tersedia juga susu sapi segar yang baru diperas pk. 03.00 WIB pagi tadi. Segar…lebih terasa nyaman di badan daripada susu cair yang selama ini dijual dalam kemasan. Ada juga kopi bubuk olahan yang terasa nikmat di perut saya yang sensitive, meskipun kopi tersebut bukan kopi putih. Ternyata demikianlah reaksi kopi yang sungguh-sungguh baik. Tidak menyebabkan perut berontak, dan membuat badan segar.

Selesai makan pagi, kami mengikuti ibadat lagi selama 30 menit untuk kemudian diberikan sajian makanan kecil. Setelah menikmati cemilan, kami mendapat bimbingan rohani selama satu jam, berasarkan pada artikel yang telah kami baca semalam. Tepat jam 12.00 WIB, kami hadir di kapel untuk mengikuti Ibadat Siang selama kurang lebih 15 menit. Lalu setelah itu kami kembali makan siang. Usai makan siang kami melakukan doa Jalan Salib di Taman Doa, lalu kembali ke Kapel untuk mengikuti Ibadat. Selesai Ibadat, kami menikmati lagi cemilan yang telah disediakan, lalu menunggu waktu pengakuan dosa. Selesai pengakuan dosa, kami beristirahat dan bersiap untuk mengikuti Ibadat Sore pukul 17.30. Selesai ibadat sore, kembali kami makan malam lalu berdiskusi dengan pembimbing retret selama satu jam. Selesai bimbingan, kami kembali mengikuti Ibadat Penutup hingga pukul 20.30.

Seluruh perayaan Ibadat dilakukan dengan melagukan Kitab Mazmur, hanya dengan diiringi piano sebagai penuntun kunci nada bagi umat. Tidak ada hingar bingar lain, bahkan altar dan kapelnya sangat sederhana. Tidak terdapat hiasan mewah penyambut Natal, hanya terdapat lilin lingkaran masa Advent yang letaknya hampir tertutup mimbar. Di dalam pertapaan ini ada kurang lebih 30 Rahib. Ada 2 Imam yang ditunjuk sebagai pemimpin Ekaristi, salah satunya adalah seorang Abbas, atau pemimpin Biara. Ada dua orang calon Imam lagi yang akan ditahbiskan bulan Januari 2015, salah satunya adalah pertapa yang membimbing retret kami.

Sebagai biara pertapaan, semua dilakukan dalam keheningan. Dalam berkomunikasi dengan dunia luar, hanya rahib-rahib tertentu yang mendapat penugasan. Termasuk juga dalam menerima email atau telephone. Hal ini karena prinsipnya adalah berbicara hanya untuk kemuliaan Allah semata, sehingga suara yang dikeluarkan semata-mata untuk memuji kemuliaan Tuhan. Rekreasi bagi para rahib adalah mengurus kebun dan ternak mereka.

Selama retret, sinyal handphone tidak maksimal. Kami juga tidak mendapat fasilitas TV, meskipun kamarnya cukup nyaman untuk kami dibandingkan para rahib yang tidur di bangsal. Tidak ada AC, karena lokasi yang dipegunungan sudah cukup membuat badan menggigil. Namun dalam semua keterbatasan itu, kami merasa nyaman. Tidak terasa, waktu tiga hari dua malam berlalu dengan cepat. Kami harus kembali ke rutinitas semula. Pesan yang kami dapat dari Rahib adalah nikmati perasaan damai ini selagi bisa, karena damai itu adalah rahmat dan selalu terasa singkat. Oleh karena itu kami diminta untuk menjaga relasi dengan Tuhan agar rahmat itu tetap mengalir di hati kami. Rasanya sepulang dari retret, kami sudah siap untuk merayakan Natal dan menyambut Kanak-Kanak Yesus dalam hati kami. Namun sebelum melanjutkan perjalanan, tidak lupa kami membeli oleh-oleh berupa kue keju buatan para rahib, kopi murni dan madu yang dijual di museum sebagai buah tangan bagi keluarga di rumah.

Selamat Merayakan Natal bagi yang merayakan

Sanur, 22 Desember 2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun