Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Curhat Kemitraan: Ketika Mimpi Produk Harus Berakhir Karena Fondasi yang Rapuh

1 Oktober 2025   11:53 Diperbarui: 1 Oktober 2025   11:53 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Curhat Kemitraan: Ketika Mimpi Produk Harus Berakhir Karena Fondasi yang Rapuh

Fokuslah pada pengamanan skill dan reputasi.

  1. Dokumentasikan setiap detail pengembangan produk sebagai portfolio Anda.
  2. Lakukan exit dengan profesional; pastikan tidak ada utang atau kewajiban bisnis yang menempel pada nama Anda.
  3. Ambil ini sebagai "Biaya Kuliah Bisnis Terbaik." Anda sekarang memiliki skill dan pelajaran berharga tentang RED FLAGS kemitraan.

Sang Katalis, Anda tidak gagal. Anda hanya lulus dari kemitraan yang buruk. Waktu dan energi Anda kini bebas untuk mencari investor yang lebih profesional, yang menghargai waktu dan fondasi hukum sama seperti mereka menghargai uang.

Untuk Anda yang sedang curhat serupa: Anda tidak sendiri. Percayalah pada intuisi Anda dan jadikan legalitas sebagai negosiasi yang tidak bisa ditawar!

#tripvianahagnese

#bisnis

#curhat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun