Selama ini ecoprint dikenal lebih banyak sebagai teknik pencetakan tekstil dengan menggunakan bahan alami, seperti daun, bunga, dan batang tanaman, untuk menghasilkan pola dan warna pada kain. Padahal ecoprint bisa diterapkan di banyak media selain kain.
Penggunaan bahan alami sebagai pewarna sebenarnya sudah dikenal oleh nenek moyang kita sejak ratusan tahun yang lalu. Yang sering bisa kita lihat dan bisa kita nikmati di kehidupan sehari-hari adalah berupa nasi kuning, bubur merah, kue, camilan, atau makanan kudapan lain. Di samping itu, bahan alami juga digunakan secara tradisional untuk mewarnai kain batik.
Pewarna alami ini bersifat tak beracun terhadap pengguna, dan juga tidak menjadi bahan beracun terhadap lingkungan jika dibuang sebagai sampah. Residu atau sisa penggunaan dari proses produksi pun tidak menimbulkan toksin yang merugikan binatang sehingga mudah terurai dan ramah lingkungan.
Bank Sampah Srayan Makarya adalah bank sampah di Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang telah memanfaatkan bahan pewarna alami untuk memberikan nilai tambah pada produk daur ulang dari bahan-bahan sisa rumah tangga
"Bank Sampah menerima sampah rumah tangga dari warga sekitar, di antaranya berupa barang yang sudah tidak dipakai seperti misalnya kertas semen, kalender bekas, kotak karton mie instan, dll. Kemudian dengan ecoprint kami mengubahnya menjadi barang seni yang menarik dan layak dijual," ujar Suciatin dari Bidang Hubungan Masyarakat Bank Sampah Srayan Makarya.
Lebih lanjut diungkapkannya bahwa kemampuan tersebut diperoleh dari pendampingan dan pelatihan yang selama ini diberikan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman (FMIPA Unsoed).
Ari Asnani S.Si. M.Si. Ph.D dari FMIPA Unsoed mengatakan bahwa pihaknya mendukung kegiatan bank sampah dalam rangka pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu dari tiga dharma perguruan tinggi, selain pendidikan dan penelitian, yang wajib dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi.Â
Observasi dan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman (Fak. MIPA Unsoed) Purwokerto bertujuan meningkatkan efektifitas bahan pewarna alami melalui ekstraksi, sehingga proses produksi lebih hemat waktu.
Supriyanto pimpinan Bank Sampah Srayan Makarya mengakui kerjasama dengan lembaga pendidikan ini berdampak positif dan memberikan manfaat pada kinerja pengelolaan sampah, dan memberikan nilai tambah terhadap produk daur ulang.