Mohon tunggu...
Tri Permadi
Tri Permadi Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis puisi gemar fotografi

Kepala rumah tangga, 1 istri, 2 anak, karyawan swasta perusahaan tambang, ahli pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Percayalah

20 April 2020   04:14 Diperbarui: 20 April 2020   04:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam yang hitam
Itu akan menghadirkan bintang
Keindahan yang akan sirna
Diganti fajar yang jingga

Pesta warna
Saat matahari terbit tidak lama
Ia juga akan berganti siang
Yang akan hadir matahari

Matahari pun punya cerita
Ketika ada awan yang membumbung
Mendung yang berarak-arak entah kemana
Angin hujan badai dan petir menyertainya

Mana ada yang mulus tiada cela
Hujan badai guntur pun tidak selamanya
Terang dan muncul lagi sinar matahari
Ia menandakan siang belumlah malam

Senja kembali pesta warna
Awan putih menjadi jingga rupanya
Mendung menghalangi sinar selipkan pelangi
Jika awan gelap kadang hadirkan guratan cahaya

Oh indahnya ketika tiada yang sempurna
Mereka berganti rupa sesuka Dia yang di sana
Dibalik langit, Dialah Pencipta langit
Juga beserta isinya

Dialah dibalik ketinggian, yang menciptakan ketinggian
Dia ada dimana-mana, Dialah yang menciptakan ruang
Kapanpun Dia selalu ada, Dialah yang menciptakan waktu
Baktiku hanya untuk Mu, aku percaya itu

Percayalah hidup akan ada masalah
Dan juga akan ada solusi yang mengiringi
Sehat ada sakit, sakit ada obat penyembuhnya
Jika tidak sembuh, ia akan kembali kepada Nya

Semua perkara akan ada jalan keluranya
Jika tidak ada sekalipun, ia akan ada hikmah
Pelajaran hidup yang menyertainya
Untuk memahamkan hati manusia

Dan sempurnanya puisi ini juga ada
Yaitu saat aku mengakhiri bait ini
Kemudian dibaca oleh siapa saja
Atau ditelan sepi kembali sunyi

=========================
Rumahku, Jogja.
Senin, 20 April 2020.
Jam 03.57 wib. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun