Mohon tunggu...
Tri MS
Tri MS Mohon Tunggu... Apoteker - mantan PNS

Orang biasa yang selalu ingin belajar dan berbagi....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesepakatan Bersama untuk Perubahan Lingkungan di Kota Curup

27 September 2016   19:07 Diperbarui: 27 September 2016   21:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.rejanglebongkab.go.id

We can change, begitulah inspirasi dari spirit kemenangan Barrack Obama di pemilu AS kemarin, maka kita juga bisa change dalam kebiasaan BAB (Buang Air Besar) jaman primitif yang tidak sesuai lagi dijaman orang nongkrong di WC sambil menggunakan ponsel! Hari bersejarah itu terjadi pada Selasa, 11 November 2008, ketika sekitar 35 orang yang berasal dari perwakilan kelurahan Kepala Siring, Karang Anyar, Pasar Tengah, Air Rambai, Jalan Baru Talang Benih, dan Tabarena berkumpul di ruang rapat Dinas Kesehatan Rejang Lebong. 

Wakil dari kelurahan tersebut terdiri dari lurah, Ketua BPD dan tokoh agama/ustad dan pimpinan puskesmas. Di daerah mereka ada slum, semacam area yang kondisi sanitasinya memprihatinkan (mungkin juga aspek sosialnya dan kriminalitasnya menonjol). Dari kacamata kesehatan, terutama kebiasaan buang air besar di siring atau kebiasaan membuat jamban dengan mengalirkan pipanya ke siring, sangat berbahaya. Apakah hal tersebut akan dibiarkan terus?

Perwakilan warga ini berkumpul dalam rangka membangun komitmen atau kesepakatan bersama agar seluruh warga di sepanjang aliran siring atau sungai berubah kebiasaannya dalam memperlakukan sungai/siring. Tidak lagi dicemari dengan kotoran warga yang berpotensi menjadi outbreakpenyakit muntaber. Setelah ditampilkan gambar dan video lingkungan sekitar mereka (dari hidden cameraatau explicit camera), terutama lingkungan sekitar Talang Benih, Pasar Tengah dan Kepala Siring dan pembelajaran program ODF(Open Defecation Free) yang sudah berhasil dilaksanakan di Kediri dan Nganjuk, nampaknya para peserta sudah mulai tergugah dan terprovokasi untuk segera berubah.

Lalu dikenalkan program CLTS(Community Led Total Sanitation) yang di- Indonesiakan jadi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Setelah berdiskusi selama 2 jam, nampaknya sudah muncul local leader yang bisa dijadikan kampiun (champion), untuk meng- inisiasi perubahan atas kebiasaan warga ber BAB. Ada pak haji dari Talang Benih yang berfatwa bahwa saat membangun rumah yang harus didahulukan adalah membangun jamban. Juga tokoh BPD dari Air Rambai yang menyarankan perlunya ada regulasi tingkat desa atau kabupaten yang mengatur hal ini.

Setelah terbangun komitmen bersama, maka akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat mensosialisasikan di tingkat RT dengan pendekatan STBM. Semoga langkah ini bisa membawa perubahan perilaku yang lebih berbudaya dan sehat dan tidak menjadi daerah slum yang tidak sesuai dengan predikat kabupaten sehat yang berkali-kali memenangkan adipura. Berikut kesepakatan tersebut :

1. Sepakat untuk merubah kebiasaan masyarakat agar tidak BAB di siring/sungai, dan membuang sampah dan limbah RT ke siring/sungai

2. Menganjurkan kepada masyarakat agar tidak mengalirkan pipa WC ke siring/sungai/danau

3. Sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini ke pertemuan tingkat kelurahan/desa/RT

4. Sepakat merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk membuat dasar hukum

5. Sepakat dan siap menjadi fasilitator bagi berubahnya kebiasaan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat

6. Sepakat mendorong masyarakat untuk bersama-sama memelihara kebersihan sungai dan siring dan lingkungannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun