Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi nomor 409 - Sudah Tertulis di Langit Sana

7 Oktober 2025   18:57 Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=painting+oof+woman+fooballer&oq

Essi 409 -- Sudah Tertulis di Langit Sana
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

Memang sudah lama sekali tertulis di langit hanya
Karena yang baca belum ada dan adapun tak bisa
Yah ... dicoba saja ditebak siapa yang sebenarnya
Akan berjaya bergaya melenggang ke piala dunia,
Negeri onta dan kurma atau negeri siwalan dan kera
Jika onta dan kurma yang berjaya yah gelap gulita
Jika siwalan dan kera sukses bobol gawang mereka
Secercah cahaya tak hanya muncul tapi membahana
Gegap gempita gebrak nusantara larat jauh ke sana.

Sejumlah essi ditulis berkaitan dengan sepak bola
Dan intinya lepas dari harapan bak gelora samudra,
Kesebelasan piala dunia negeri siwalan ini yang ya
Ialah jika kalah tergetnya karena pasti capai purna
Lalu semua orang gembira, target capai sempurna.
Lalu jika tak tercapai, seri atau menang contohnya?
Semua orang bisa saja berhari-hari bergembira ria,
Karena target memang jauh meleset ke angkasa
Tapi tawa lepas gembira membahana di mana-mana.

Balik ke langit sana, catatan sudah ada sejak lama
Dan sekali ditulis, ya sudah, berubah ya tidak bisa.
Harapan ikut piala dunia memang telah di angkasa
Ini tentu normal biasa bagi negara hampir 300 juta
Hanya saja jika berkaca ke realita dunia sepakbola
Jumlah penduduk hampir tidak bermakna apa-apa
Karena yang berlaga di lapangan sebelas orang saja
Tak lebih tak kurang, menang kalah terserah mereka
Lalu, dengan harapan dan doa ratusan juta manusia?
Hahaha ... tentu akan menjadi fakta dan realita nyata
Kalau selaras sejalan dengan kehendak Sang Maha.
Kalau tidak? Hahaha ... ayo tetap bergembira karena
Kan cuma sepakbola, kalah biasa, apalagi Indonesia.

Lalu pesan Kasidi apa, yang rupanya dia belum bisa
Membaca apa yang tertulis tercatat di langit sana?
Kalah menang pokoknya serang, pesan seenaknya.
Menyerang enak di mata, menang riang kalah ya ria.

Tanah gayo tanah seberang, daun kelor buah delima
Ayo serang terus jangan kendor hai harapan bangsa

Essi 409 -- sda/07102025 -- tbs/kas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun