Hosabi versi Kasidi 20 - Ora Pro Nobis
Tuhan mengajarkan doa, semua sudah tahu. Tuhan sering berdoa sehingga dijuluki sebagai 'manusia pendoa', rasanya cuma sedikit yang tidak tahu. Tuhan mendoakan kita para muridnya, mungkin semakin sedikit yang tahu. Alasannya sederhana, lha untuk apa Tuhan mendoakan kita. Bukankah Tuhan cukup memberikan perintah, dan semua selesai, tetapi faktanya memang ada dicatat Tuhan berdoa pada BapaNya untuk kepentingan kita. Coba bayangkan, seorang Putra yang dalam ranking komando berada di urutan nomor dua, eh berdoa pada BapaNya untuk kepentingan kita. Salah satu bukti lain bahwa Bapa-lah yang Mahakuasa, dan bukan Tuhan.
Yang lebih mengagetkan jika kemudian, berdasarkan fakta dan realita masa kini, ternyata  doa Tuhan ini tidak dikabulkan oleh BapaNya. Lho bagaimana ini, doa Tuhan ternyata tidak dikabulkan oleh BapaNya? Lalu apa artinya?
Artinya Bapa-lah yang KehendakNya harus terjadi bukan kehendak yang lain, termasuk kehendak PutraNya, dan ini dengan indahnya dinyatakan Tuhan dalam Sabda yang berikut:
"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Yang kemudian disusul oleh: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Jadi, kehendak BapaNya yang paling penting, kehendak BapaNya yang boleh terjadi. Jika doa dan kehendak Tuhan tidak selaras dengan kehendak BapaNya, maka bahkan doa dari Tuhan pun tidak akan dikabulkan, apalagi cuma doa dan kehendak kita. Itulah sebabnya dalam doa yang diajarkan pada kita ada frasa istimewa ' ... Jadilah KehendakMu ...'
Kehendak Bapa yang boleh terjadi, bukan kehendak yang lain. Hanya jika kehendak yang lain ini selaras dengan Kehendak Bapa, barulah juga boleh terjadi, kata Kasidi.
Semoga apa yang dilantangkan oleh Kasidi ini menyadarkan banyak orang yang selama ini sering mengeluh mengapa doanya seakan tidak dikabulkan Allah. (sda/tbs-20052024-hvk20-087853451949)