Kasidi 586 Â Jangan Mengada-adaÂ
Kasidi dengan galak mengatakan bahwa menghalangi anak-anak bertemu Tuhan, datang ke gereja dan ikut misa, pasti tidak benar dan ngawur karena bertentangan dengan Sabda Tuhan. Jika tindakan ini terpaksa diambil karena alasan yang sangat genting dan memaksa serta berkaitan dengan keselamatan jiwa maka Tuhan tentu saja akan mengerti. Hanya saja, keadaan genting dan memaksa serta mengancam keselamatan jiwa inilah yang harus diteliti dengan saksama apa benar memang begitu dan memang ada. Jika benar dan ada, ya ok. Jika tidak benar dan tidak ada, ya tidak oke.
Itulah sekelumit penggalan dialog dalam sebuah kelompok. Entah dialog ini sampai ke otoritas tertinggi di sebuah paroki atau tidak, yang jelas tidak lama kemudian larangan untuk anak-anak ikut misa diubah dan sangat diperlunak. Anak-anak boleh datang ikut misa.
Kemudian hal yang berikutnya yang juga menarik adalah semakin banyak yang menyatakan dan mendaftar ikut misa setelah pandemi 2022 benar-benar telah melandai mendekati garis datar. Kasidi sendiri memberi komentar berikut ini.
Wah bagus makin banyak yang mendaftar ikut misa. Jangan ragu-ragu ke gereja dan ikut misa. Perintah Tuhan jelas, lakukanlah ini (dan ini Ekaristi) untuk mengenangkan Daku meskipun setiap hari dan setiap saat sejatinya ya selalu ingat Tuhan dengan segala Sabda dan PerintahNya.
Hanya saja hendaknya setiap orang sadar benar jika karena sesuatu hal tidak bisa ikut Ekaristi lalu merasa berdosa, maka itu salah. Tidak ada dosa dibuat karena tidak bisa ikut Ekaristi. Dosa dibuat kalau berpikiran jahat, berdusta, dan tidak peduli sesame, serta tentu saja jika alih-alih melaksanakan Sabda Tuhan eh malah memelintirnya. Bukan karena tidak bisa ikut Ekaristi karena sesuatu hal. Lalu bagaimana jika ada yang berkata sebaliknya? Hahaha ... jangan percaya.
Semua ada Sabda TuhanNya. Jadi kalau bisa ayo ikut Ekaristi karena berjumpa dan mendengarkan Sabda Tuhan itu Indah dan menyenangkan. Untuk yang ini Kasidi yakin sekali.
Berikutnya berkaitan dengan Allah Bapa.
Tidak seorang pun yang tahu wajah Allah Bapa, dan tidak seorang pun yang pernah berjumpa dengan Dia. Jadi kalau ada yang mengatakan pernah dan bisa berjumpa dengan Allah Bapa maka orang itu kalau bukannya sedang berdusta ya pasti dungu luar biasa. Siapa yang mengatakan ini? Ya Tuhan sendiri lewat SabdaNya.
Yang bisa adalah melihat Tuhan, melihat wajah Tuhan, melihat penampilan Tuhan, melihat penderitaan Tuhan. Ini semua seperti yang tersurat dan tersirat dalam Sabda Tuhan. Jadi apa saja yang ditulis dan siapa saja yang menulis, jika bertentangan dengan Sabda Tuhan sudah pasti mengada-ada dan ngawur. Ini kata Kasidi dan rasanya ada benarnya, kan?