Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Essi Nomor 295: Selaksa Mantra Buat Sang Guru Bangsa (4)

12 Mei 2021   06:57 Diperbarui: 12 Mei 2021   06:59 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kotagedejewellery.com/romantisme-humor-pernikahan-gus-dur-dan-ibu-shinta/

Essi 295 -- Selaksa Mantra Buat  Sang Guru Bangsa (4)
Tri Budhi Sastrio

Semuanya sebenarnya berawal ketika pada sapta raja
     eka nawa catur dasa,
Seorang bayi laki-laki lahir ke dunia disambut rasa lega
     oleh sang orang tua.
Bocah ini akan menjadi orang besar penguasa negara
     manakala angka dua
Menjadi pembuka jalan bagi pasangan kembar dua
     dan satu kembar tiga.
Dan ... seperti dicatat oleh lontar negara apa yang pernah
     dikatakan dulu kala
Tidak hanya menjadi nyata dan realita tetapi juga
     langsung bercengkerama
Dengan para kawula tua muda, kaya dan papa,
     terhormat atau buta aksara
Melanglang di lingkaran buana berselimutkan
     mega-mega pendar cakrawala
Menjanjikan harapan yang pernah dilontarkan dewata
     di tanah pujaan kelana.

Walau nama belakang bermakna sangat berkuasa
     bak sang penakluk dunia
Akhirnya diganti label buat yang nomer utama, tapi
     bukankah tetap sama saja
Engkau akhirnya menjadi juara pertama, baik dalam
     hal bersilat lidah dan kata
Tapi juga pada perdebatan seru membincangkan
     masalah bangsa dan negara.
Bagimu negara dan bangsa segala-galanya dan
     harus memperoleh tidak hanya
Perhatian paripurna tapi juga muara semua
     pengorbanan jiwa raga anak bangsa.
Kehormatan bangsa dan negara harus dijaga
     agar tak ada yang berani menghina.
Simbol negara seperti bendera dan bahasa,
     pancasila dan burung garuda, juga
Kepala negara adalah kehormatan bangsa negara
     yang harus dijaga sepenuh jiwa.

Engkau juga seorang guru yang tidak hanya hadir
     dalam sebutan merona-rona
Tetapi benar-benar guru dalam dunia nyata yang
     berdiri di depan kelas siswa
Mendidik dan mengajar tunas negara, membuka
     wawasan para anak bangsa,
Membentangkan layar cakrawala budaya dan ilmu
      calon-calon abdi negara
Dan yang paling utama tentu saja mencangkokkan
     nilai luhur abadi manusia
Agar menyatu tarikan nafas jiwa sehingga layak
     dipertahankan dan dibela
Tak hanya oleh raga tetapi juga oleh sukma,
     karena ... ya karena ... hanya ...
Di dalam nilai luhur umat manusia inilah berbeda
     dengan mahluk lain jagat raya.
Jika kurang peduli pada sesama, mungkin kurang
     tepat disandang label manusia.

Lalu ketika masanya belahan jiwa bersanding
     di pelaminan bertatahkan mutiara,
Adalah sang Shinta yang berikrar sepenuh jiwa
     menjadi pendamping nan setia
Mengarungi samudera, menjelajahi angkasa,
      selalu berbagi duka dan gembira
Sebelum akhirnya Anissa, Zanuba, Anita, dan Inaya
     menjadi jelma tanda karunia.
Mereka berlima adalah putri srikandi sang gus muda
     yang sering diajak berkelana
Melanglang tak hanya dunia nyata tapi juga ke relung
     suar-suar budaya nusantara
Yang dipercaya menjadi pelita buana sumber cahaya
      penerang umat manusia.
Begitulah gus muda yang nanti menjadi penerima
     bintang mahaputra utama
Semakin yakin bahwa seluruh umat manusia
    selayaknya diperlakukan sama.

Essi nomor 295 -- SDA31122011 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun