Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 229: Natuma, Sebuah Kata Baru

6 Mei 2021   08:28 Diperbarui: 6 Mei 2021   08:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.amazon.com/Graffiti-Painting-African-American-Picture/dp/B07VCF92JF

Essi 229 -- Natuma, Sebuah Kata Baru
Tri Budhi Sastrio

Seorang teman di dunia maya yang sekarang ada di negeri sakura
Sebagai tenaga ahli kedokteran nuklir, ini kalau tak salah tentunya,
Ajukan pertanyaan menarik yang mungkin tak terpikir sebelumnya.
Begini pertanyaannya, kalau ke atas ya 'naik' menjadi padanannya.
Kalau ke bawah bukankah 'turun' yang paling pas buat sinonimnya,
Sedangkan kalau ke dalam tentu saja 'masuk' paling tepat buatnya.
Ke atas ya naik, ke bawah ya turun, ke dalam ya masuk, hanya saja
Apa kata yang paling pas untuk 'ke luar' ... begitu retorika tanyanya.
Dan seperti yang diduga, tidak banyak yang tahu persis jawabnya.
Karena kebetulan ikut membaca pertanyaan menarik bagi kosakata,
Langsung dijawab dengan kata baru ... neologisme istilah kerennya,  
Natuma ... ya natuma ... padanan paling pas sebagai jawabannya.
Yang sudah ada, jika ikuti alur pertanyaan di atas, keluar jawabnya
Untuk yang bingung untuk 'ke luar' jawabnya 'keluar' yang satu kata.
Maka alternatifnya untuk 'dia keluar' istilah yang sama 'dia natuma'.
Selesai ... pertanyaan dijawab ... masalah terpecahkan, hanya saja
Dasar teman ini ingin tahu apakah gudang data raksasa dunia maya
Juga mencatat kata baru ini, dia sempatkan masuk ke gudang data.
Setelah berapa lama dan yang dicari tidak juga dapat ditemukannya
Dengan bangga dia informasikan pada saya ... eh tidak ada itu kata.
Tanpa banyak pikir saya juga langsung menjawabnya, ya tentu saja.
Ini kan kata baru, karenanya mana bisa gudang data menyimpannya.
Populerkan dulu ini kata, seperti membuat catatannya di dunia maya,
Baru setelah itu pasti tersedia datanya, jika ke luar maka ke natuma.

Kata itu penuh rahasia serta kaya makna begitu pernah ada dikata.
Ini tentu saja benar adanya, bahkan ketika kata bermakna mantra,
Pengaruh dan dampaknya bagi umat manusia tidaklah terkira-kira.
Kata yang diulang khidmat berirama dapat berubah menjadi mantra
Dan mantra bagi manusia sama pentingnya dengan bahasa dan doa.
Tanpa bahasa dan doa, peradaban manusia jelas tak bisa sempurna.
Tanpa ada mantra mana bisa peradaban seperti sekarang bentuknya
Karenanya jangan pernah pandang rendah mantra, bahasa dan doa,
Dan karena ketiganya jelas terbentuk dari kata maka yang bijaksana
Jangan pernah pandang rendah kata termasuk kata baru tentunya.
Natuma jelas kata baru yang sebelumnya dah pasti tak pernah ada
Dalam kamus bahasa Indonesia, juga dalam gudang data raksasa.
Jika sepakat maka menjadi tugas utama semua warga dunia maya
Untuk populerkan kata ini sebagai padanan bagi 'keluar', tak hanya
Di dalam dunia maya saja tapi juga dalam kehidupan realita nyata.
Natuma itu keluar, keluar itu natuma, maka ke luar, ya ... natuma.

Yang sedikit agak mengganggu tentang kata baru adalah waktunya.
Ada yang mengatakan banyak kata perlukan satu dekade lamanya
Sebelum sebuah kata baru benar-benar diterima sebagai kosa kata,
Lalu kata pun berhak tanggalkan label baru, label neologisme purna.
Tapi pernyataan ini tentu saja aneh, kurang rasional dan nir logika.
Ambil saja kata baru 'natuma' sebagai contoh guna menjelaskannya.
Asumsikan saja kata ini memang baru saja muncul kemudian diguna.
Saat muncul dan diguna dalam catatan ini boleh saja baru statusnya,
Tapi setelah catatan tentang 'natuma' ini mengudara di mana-mana
Dan banyak yang membaca, dan kemudian banyak yang mengguna
Maka seharusnya label baru natuma akan tanggal dengan sendirinya.
Memang tak serta merta sebuah label lama akan disandang ini kata
Karena memang belum lama tetapi baru kan telah kehilangan makna
Karena buktinya telah ada diguna, karena fakta telah menjadi realita.
Natuma bermakna keluar memang masih baru tetapi saat yang sama
Ia juga sudah agak lama karena telah digunakan ... ha ... ha ... ha ...
Selamat datang 'natuma', engkau sekarang resmi menjadi kosakata
Yang suatu ketika nanti akan masuk dalam KBBI sebagai satu lema
Dan salah satu maknanya sebagai pelengkap deretan padanan kata
Ke atas naik, ke bawah turun, ke dalam  masuk, ke luar ya natuma.

Lalu langkah apa berikut setelah catatan ini berkibar di dunia maya?
Tentu saja jangan diam saja wahai para warga dunia penuh rahasia.
Ayo kata ini -- natuma, namanya -- segera saja dipakai di mana-mana.
Setiap ada kesempatan dan peluang kata 'keluar' hadir serta diguna
Segera diganti dengan 'natuma' ... ayo, jangan ragu, pakai ini kata.
Karena satu kata baru telah lahir laksana seorang bayi tak berdosa,
Yang biasa disambut dengan wajah riang gembira sang papa mama.
Ayo disambut juga ini kata dengan berkata 'selamat datang natuma'.
Samudera kata memang luas tak terhingga karenanya semoga saja
Engkau tidak tenggelam begitu saja karena tidak diguna dan dilupa.

Ke atas ya naik, ke bawah ya turun, ke dalam ya masuk ... akhirnya
Ke luar juga punya padanan yang setara 'natuma', ke luar ya natuma.
Walau yang telah ada 'ke luar' ya 'keluar' tentu lebih mapan posisinya.
Naik, turun, masuk dan keluar, empat serangkai yang telah lama ada
Dan sekarang agar tak bingung saja antara 'ke luar' dan 'keluar' maka
Untuk mengisi kekosongan yang misteri rahasianya sudah lama ada.
Selamat datang kata baru, semoga engkau cepat segera jadi lema.
Hore ... naik, turun, masuk dan natuma menghias lema dunia maya.

Essi nomor 229 -- POZ24112012 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun