Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 209: Ah Cartagena... Cartagena

2 Mei 2021   06:43 Diperbarui: 2 Mei 2021   06:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Essi 209 -- Ah Cartagena ... Cartagena ...
Tri Budhi Sastrio
 
Pernah suatu ketika engkau dipanggil dengan sebutan
     Athena di Amerika,
Karena konon kabarnya di seantero benua memang
     kau yang paling sama
Dengan kota Athena tempat cerdik cendekia
     bercengkerama dalam pesta.
Tetapi adalah juga sebuah realita bahwa engkau
     pernah dinamakan juga
Sebagai kota pahlawan bangsa walau tak sama
     dengan gelaran Surabaya.
Engkau Cartagena, kota yang tidak akan pernah
     sama dengan kota buaya,
Karena bukan saja engkau terletak nun jauh di sana
     di benua yang berbeda
Tetapi juga karena lambang dan simbol kalian berdua
     amat sangat berbeda.  
Yang satu menggunakan sura dan baya sedangkan
     dikau wahai Cartagena,
Lambangmu adalah wanita Indian muda dengan
     wajah yang rupawan jelita,
Menyandang busur dan sekantong anak panah sakti
     pemberian para dewa,
Sementara di tangan kanan sang dara jelita
     membawa bunga cenderamata
Didampingi burung dewata pembawa berita
     suka ria bernama Mariamulata.

Ah ... Cartagena ... Cartagena ... kota tujuan wisata
     yang selalu bebas visa.
Engkau adalah pintu jendela bagi benua Amerika,
    bunda kawasan Karibia,
Kota yang sandang gelaran bunda mulia
     berbentengkan tembok perkasa,
Pemegang kunci pusaka kawasan barat yang
     membentang gagah perwira,
Menjadi penanda dan pembatas banyak benua jaya
     serta samudera raya,
Benteng kerajaan dan kekaisaran yang terang
     perbawa dan kekuasaannya
Pernah hampir menguasai separuh bulatan dunia
     melintas dua samudera
Empat ribu tahun sebelum sang nabi nan besar mulia
     yang utusan surga
Datang melanglang buana membawa ajaran mulia
     tentang kasih dan cinta,
Engkau telah ada, meskipun tentang nama
     jelas-jelas barulah jadi nyata
Ketika sang penakluk dari negeri matador nun jauh
     di benua eropa sana
Datang berkunjung tidak hanya untuk mencari
     emas dan permata mulia,
Tetapi juga untuk menancapkan pengaruh dan kuasa
     dan ... yah voila ...
Lahirlah engkau sang Cartagena kota wisata
     tempat para dewi dan dewa
Bercengkerama memanjakan pria dan wanita
    penikmat rona-rona dunia,
Atas prakarsa seorang don pedro perkasa perwira
     bergelar de Heredia.

Engkau yang juga kota mulia bagi banyak penganut
     agama besar di dunia
Menyimpan banyak cerita dan peristiwa tentang
     perjuangan umat manusia,
Yang beberapa diantaranya telah diabadikan
     di dalam karya-karya sastra,
Dan dulu ketika semua cerita dan perisitiwa itu
     terus ada karena terpelihara
Oleh tradisi dan budaya, oleh filsafat dan agama,
     oleh derap geliat pariwisata,
Sekarang pun masih akan terus ada, bertambah,
     diberi rona dan diperkaya,
Bahkan oleh tertangkapnya seorang buronan
     yang istimewa dari Indonesia,
Ah ... Cartagena ... Cartagena ...! Engkau memang
     kota dewa nan luar biasa.
Sampai sekarang kisah buronan yang tertangkap
     di kotamu wahai Cartagena,
Masih genit sibuk menari dan berdansa mencoba
     ungkapan itu skandal mega,
Yang melibatkan tidak hanya para petinggi partai
     berkuasa tetapi juga istana.
Dan akan ke mana ujung semuanya ... masih tetap
     menjadi misteri dan rahasia,
Sama seperti engkau Cartagena tetap jadi misteri
     dan rahasia bagi siapa saja.
Kerling nona Indian jelita dengan rangkaian bunga
     akan diberikan pada siapa,
Belum jelas juga pemuda mana yang tepat untuk
     menerimanya atau bisa saja
Menunggu skandal mega di Indonesia terkuak
     semua ... lalu satu rahasia sirna.
Begitulah namamu tenar dan dilantang di mana-
     mana karena di sana pelaku skandal mega
Dibuat tak berdaya oleh para pemburu mafia,
     ah Cartagena ... Cartagena ...
           
Essi nomor 209 -- POZ11102012 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun