Mohon tunggu...
Triboy Manalu
Triboy Manalu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Iman tanpa Kasih adalah Kehampaan.

5 September 2025   10:37 Diperbarui: 5 September 2025   10:37 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar BelakangBanyak orang merasa cukup dengan berkata: "Saya beriman kepada Tuhan." Namun, apa jadinya bila iman itu tidak pernah tampak dalam kasih? Bukankah iman tanpa kasih hanyalah sebuah kehampaan? Dalam perjalanan hidup, sering kali iman berhenti pada pengakuan di mulut, tanpa diwujudkan dalam tindakan nyata kepada sesama. Hal ini sangat berbahaya, sebab iman yang tidak melahirkan kasih hanyalah sia-sia. Kasih adalah inti dari seluruh hukum Allah dan puncak dari iman.PendahuluanPertanyaan yang sering muncul ialah: Apakah iman dapat berdiri sendiri tanpa kasih? Sebagian orang mungkin merasa cukup dengan keyakinannya kepada Tuhan, namun tidak peduli pada sesamanya. Menurut Triboy H. Manalu, hal ini adalah kesalahan besar. Sebab iman yang sejati pasti menghasilkan kasih. Tanpa kasih, pengakuan iman hanyalah kebohongan.IsiBahaya Iman yang Hanya FormalitasMenurut Triboy H. Manalu, ada dua bahaya utama jika iman tidak diiringi kasih. Pertama, iman menjadi sia-sia. Kedua, manusia bisa jatuh pada kesombongan, merasa mampu diselamatkan oleh kekuatan dan perbuatannya sendiri tanpa Tuhan.Dasar Alkitab tentang Iman dan KasihMatius 5:13--16 mengingatkan bahwa orang percaya adalah garam dan terang dunia. Tugasnya memberi rasa, cahaya, dan teladan lewat kasih.Galatia 5:22--23 menegaskan buah Roh, di mana kasih, sukacita, damai sejahtera, dan penguasaan diri menjadi bukti hidup yang dipimpin Roh Kudus.1 Korintus 13 menjelaskan bahwa iman tanpa kasih adalah sia-sia. Kasih adalah jalan yang paling utama.Kasih sebagai Puncak ImanMenurut Triboy H. Manalu, kasih adalah puncak dari iman. Segala bentuk ibadah, pengorbanan, bahkan pelayanan akan kehilangan maknanya jika tidak dilandasi kasih. Kasih tidak pernah berkesudahan, sementara iman dan pengharapan akan berakhir ketika manusia berjumpa dengan Tuhan dalam kekekalan.Ilustrasi sederhana bisa menjelaskannya: iman bagaikan ijazah SMA yang menjadi dasar untuk masuk perkuliahan. Harapan bagaikan semangat dan ketekunan agar tetap bertahan sampai menyelesaikan studi. Sedangkan kasih adalah hasil, ilmu, dan gelar yang diperoleh setelah kuliah itu selesai. Artinya, tidak akan ada hasil tanpa harapan, tidak ada harapan tanpa iman, dan tidak ada kasih tanpa iman. Semuanya saling terkait, tetapi kasihlah yang menjadi puncak dan tujuan akhirnya.Iman yang Nyata dalam KasihTriboy H. Manalu menekankan bahwa seseorang dapat bertumbuh dalam iman melalui akal budi, kesaksian hidup orang-orang di sekitarnya, ajaran dari orang tua, maupun kebaikan yang dialaminya. Namun semua itu harus berujung pada tindakan kasih nyata. Orang yang benar-benar beriman kepada Tuhan pasti mengasihi manusia. Jika tidak, ia adalah pendusta.Penerapan / AplikasiKasih harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari:Mengasihi keluarga dan orang terdekat.Menolong sesama tanpa pamrih.Memberi terang melalui teladan hidup yang benar.Melawan kesombongan rohani dengan kerendahan hati.Dengan begitu, iman tidak hanya diucapkan, tetapi menjadi nyata melalui kasih yang bekerja.KesimpulanIman sejati tidak bisa dipisahkan dari kasih. Menurut Triboy H. Manalu, mempertahankan iman kepada Tuhan tanpa mengasihi sesama hanyalah omong kosong. Kasih adalah bukti nyata dari iman, dan kasihlah yang kekal.Dari THM"Sebab, kasih adalah puncak dari iman. Kasih kekal. Omong kosong orang mempertahankan iman kepada Tuhan jika tidak mengasihi manusia. Artinya jika sudah beriman kepada Tuhan pasti mengasihi. Kalau tidak, berarti dia pendusta." Triboy H. Manalu.PenutupAkhir kata, iman memang penting, tetapi kasih adalah yang membuat iman itu hidup. Tanpa kasih, iman akan mati. Kasih itulah yang menguatkan, yang membuat hidup berarti, dan yang akan selalu dikenang oleh sesama. Kiranya setiap orang percaya mampu memelihara iman dengan kasih, agar hidup ini tidak menjadi kehampaan, melainkan berbuah bagi banyak orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun