Mohon tunggu...
tri aulia adnan
tri aulia adnan Mohon Tunggu... -

keluar dari zona nyaman, selamat dunia akherat

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Balita juga punya memori

26 Mei 2015   13:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.seputaraceh.com/wp-content/uploads/2013/04/Emerson-Mommys-Nose-is-Scary-370x208.jpg

Anak-anak sering kali mengingat sesuatu hal yang memberikan kesan kuat. Ya.. kita sebagai orang dewasa juga seperti itu. Namun perbedaan anak-anak dan dewasa, memori anak-anak terutama memori sadar hanya bertahan sebentar. Satu investigator telah membedakan 3 tipe memori masa anak-anak yang menyajikan bergam fungsi yang berbeda ; generic, episodic, dan autobiografis

Memori generic, yang dimulai saat berumur 2 tahun, menghasilkan sebuah naskah, atau garis-garis besar peristiwa-peristiwa yang sudah familier, berulang, seperti naik bus ke sekolah atau makan siang di rumah nenek. Hal ini membantu anak-anak mengetahui apa yang diharapkan dan bagaiana bertindak.

Memori episodic mengacu pada kesadaan memiliki pengalaman pada peristiwa tertentu atau episode pada waktu dan tempat yang khusus. Anak kecil mengingat lebih jelas kejadian yang baru mereka buat. Memberikan kapasitas memori yang terbatas pada anak kecil, memori episodic bersifat sementara. Kecuali mereka mengulangi beberapa kali (jika mereka mentransfer ke memori generik), selama beberapa minggu atau bulan, lalu akan lenyap

Memori autobiografis, jenis memori episodic, yang mengacu pada pengalaman tertentu yang membentuk sejarah hidupseseorang. Tidak semua hal dalam memori episodic menjadi bagian dari memori autobiografis, hanya memori-memori istimewa, memiliki arti khusus bagi anak. Memori auto biografis umumnya muncul antara usia 3 dan 4 tahun. Munculnya memori auto biografis yang relative lambat datangnya adalah bahwa anak tidak dapat menyimpan di dalam memori peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan mereka hingga mereka bisa mengembangkan konsep diri.

Sumber : buku menyelami perkembangan manusia karya Diane e. Papalia, Ruth Dustin Feldman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun