Sudah lebih dari dua tahun semenjak kemunculan kasus pertama virus covid-19 di Kota Wuhan, China yang pada akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menyebabkan WHO menetapkan virus corona atau covid-19 ini sebagai pandemi global.Â
Di Indonesia sendiri, virus ini pertama kali muncul di Kota Depok pada 2 Maret 2020 yang kemudian menyebar ke kota-kota lain yang ada di Indonesia. Kemunculan virus tersebut membawa banyak sekali perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dunia, termasuk kepada masyarakat Indonesia. Virus ini membawa banyak sekali perubahan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.Â
Perubahan-perubahan tersebut antara lain ada dalam aspek ekonomi seperti banyak sekali masyarakat yang beralih dari yang biasanya berbelanja langsung ke toko, swalayan, dan tempat belanja lainnya menjadi lebih sering berbelanja di aplikasi-aplikasi yang menyediakan toko-toko online seperti shopee, bukalapak, tokopedia, lazada, dan lain-lain.Â
Salah satu penyebab perubahan budaya berbelanja tersebut adalah karena pada saat terjadi pandemi covid-19, masyarakat disosialisasikan untuk mengurangi interaksi oleh orang lain agar penularan covid-19 dapat lebih berkurang.Â
Selain itu perubahan lain dalam aspek ekonomi adalah perubahan dalam transaksi atau tata cara pembayaran dimana dahulu hampir semua masyarakat melakukan pembayaran dengan uang kertas maupun logam.Â
Namun sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang melakukan transaksi dengan menggunakan electric money atau lebih dikenal dengan e-money seperti shopeepay, gopay, dana, ovo, dan lain-lain. Sama dengan perihal sebelumnya, perubahan ini dikarenakan karena masyarakat dihimbau untuk mengurangi intensitas untuk berinteraksi dengan orang lain.Â
Hal-hal yang telah saya sebutkan di atas juga merupakan bentuk dari perubahan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang menandakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat Indonesia mengalami perubahan ke arah kemajuan. Perubahan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini pun membawa perubahan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan khususnya saat pandemi covid-19 ini.
Banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam dunia pendidikan semenjak awal adanya pandemi covid-19. Antara lain perubahan dalam sistem pembelajaran langsung di kelas berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (online).Â
Perubahan sistem pembelajaran ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi juga di hampir sebagian besar negaranegara di berbagai belahan dunia juga. Perubahan pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh ini merupakan salah satu upaya dalam mengurangi penyebaran ataupun penularan covid-19 agar pandemi covid-19 cepat selesai.Â
Pembelajaran jarak jauh (online) ini dilakukan dengan media aplikasi-aplikasi online seperti zoom, google meet, dan aplikasi-aplikasi online lainnya yang dapat menjadi media pertemuan tenaga pendidik seperti guru dengan siswa maupun dosen dengan mahasiswa. Media-media ini memungkinkan para pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk tetap melakukan kegiatan belajar dan mengajar tanpa harus bertemu secara langsung.
Sejak 1 Juni 2020, pemerintah mulai membuat skenario tentang new normal. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan new normal. Dikutip dari artikel Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang Sidempuan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang berjudul "New normal di Tengah Pandemi Covid-19" New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan saat diberlakukannya karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Â