Mohon tunggu...
Tri Anggraeni Safari
Tri Anggraeni Safari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih seorang mahasiswa dengan ambisinya yang tinggi untuk menjadi sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspadai Panggilan Penipuan Melalui Telepon WhatsApp

16 Februari 2024   07:03 Diperbarui: 16 Februari 2024   07:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar dari akun Instagram @CNN Indonesia 

WhatsApp merupakan sebuah aplikasi perpesanan (messenger) instan dan lintas platform pada smartphone yang memungkinkan kita sebagai pengguna mengirim dan menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa melainkan menggunakan koneksi internet. Serta WhatsApp juga memiliki basic yang mirip dengan BlackBerry Messenger. WhatsApp dirilis pada Januari tahun 2009. Tetapi, pada tahun 2014, WhatsApp resmi menjadi milik Facebook setelah melalui proses akuisisi selama 8 bulan. Pada WhatsApp, kita bisa mengirimkan teks, foto, audio, file dan gambar kepada pengguna lainnya, menelpon, video call, serta membuat story. Untuk menggunakan WhatsApp, kita hanya melakukan registrasi menggunakan nomor handphone. Serta WhatsApp juga dapat dijalankan pada beberapa platform yaitu Android, BlackBerry OS, Windows Phone, Symbian, dan Website.

Perkembangan dunia digital yang semakin marak sampai sekarang membuat peluang kejahatan siber juga makin meningkat. Dimana salah satunya adalah serangan kejahatan siber yang menghantui masyarakat di era digital diantaranya adalah penipuan online. Dimana penipuan online adalah salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi di dunia maya untuk mengelabui korban. Dengan bertujuan berbagai macam, mulai dari mencuri uang, memperoleh data pribadi secara illegal dan meminta uang dengan cara menghipnotis.

Penipuan online adalah penggunaan layanan internet atau software dengan melalui akses internet untuk menipu atau mengambil keuntungan dari korban, misalnya dengan mencuri informasi personal, yang bisa memicu pencurian identitas.

Layanan internet bisa digunakan untuk memperdayai korban atau melakukan transaksi penipuan. Penipuan online bisa terjadi di ruang chat, media sosial, email, atau website. Seperti yang kita ketahui layanan internet dan website membawa kemudahan di segala aspek. Misalnya membayar tagihan, berbelanja, melakukan reservasi online, bahkan melakukan pekerjaan. Tapi begitu juga halnya dengan dunia kejahatan. 

Kebebasan untuk menavigasi dan mengakses sejumlah lokasi secara online pada saat yang sama memiliki rIsiko berbahaya. Kejahatan saat ini sudah jauh lebih maju dari sebelumnya dengan menargetkan kehidupan pribadi kita, rumah, dan kantor tempat kita bekerja. Penipuan online menggunakan metode dan alat yang bervariasi, mulai dari software dan kerentanan pada hampir semua program dan aplikasinya, hingga penipuan phishing dari area tak terduga di berbagai penjuru dunia.

Salah satu kejahatan penipuan yang sering terjadi yaitu dengan melalui telepon lewat WhatsApp. Seperti yang pernah dialami oleh Sara, dimana pada tanggal 6 Februari tahun 2022 berlokasi di rumahnya yaitu Jl Dipatiukur pada jam 13.00 WIB, dimana Sara menerima sebuah panggilan dari nomor yang tidak diketahui. Dimana kesimpulan isi percakapannya adalah "Mba ini Arif maaf telepon lewat hp warga di sini, soalnya hp Arif abis baterai mau minjem uang Rp.200.000 di transfer aja soalnya ini Arif ke tilang trus lagi ga pegang uang sama sekali, nanti di ganti kalo udah nympe rumah" dengan nada sedih dan tergesa-gesa ucap Sara. Dimana Arif itu adalah sodara dari ibunya.

Karena pada saat itu Sara merasa panik akhirnya Sara langsung mentransfer kepada Arif tanpa bertanya pada keluarganya. Setelah Sara mentransfer uang tersebut tidak lama Sara merasa heran dan seperti ada yang aneh, tanpa lama-lama Sara pun langsung bercerita kepada keluarganya dengan pelan-pelan. Setelah bercerita akhirnya Sara di suruh menelpon ibu dari Arif dan menanyakan keberadaan Arif, dan ternyata Arif sedang di rumah bersama teman-temannya. Setelah mendengar jawabannya Sara pun menjelaskan kepada ibunya Arif yaitu Bu Indah bahwa tadi ada orang yang menelepon Sara dengan mengku Arif. Setelah menyimpulkan semuanya ternyata Sara terkena penipuan dengan melalui panggilan telepon melalui WhatsApp. 

Dari kejadian tersebut Sara merasa takut mendapat panggilan dari nomor yang tidak di kenal, dan mulai berhati-hati ketika akan menjawab sebuah panggilan nomor tanpa nama, dengan bertujuan untuk menjauhi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan yang pernah terjadi sebelumnya. Karena Sara merasa tidak pernah menyebarluaskan nomornya. Dapat di simpulkan bahwa kita harus berhati-hati dalam menerima panggilan dari nomor yang tidak diketahui, karena kita tidak tahu orang yang menelepon itu siapa dan mau apa. Karena di era sekarang tidak menutup kemungkinan orang untuk berbuat kejahatan supaya bisa mencari uang tanpa harus bekerja. 

Pastikan kita selalu memverifikasi identitas orang yang menghubungi, terutama jika mereka meminta informasi pribadi atau keuangan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut atau meminta bukti identitas jika perlu. Jangan memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, kata sandi, atau detail kartu kredit melalui pesan WhatsApp. karena perusahaan serius tidak akan meminta informasi sensitif melalui platform pesan. Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Penipu sering menggunakan trik ini untuk menyebarkan phishing. Aktifkan verifikasi dua langkah di WhatsApp untuk memberikan lapisan keamanan tambahan pada akun Anda. Ini memerlukan kode PIN tambahan saat mengkonfigurasi ulang akun WhatsApp. 

Pastikan pengaturan privasi Anda di WhatsApp dikonfigurasi dengan bijak. Batasi akses profil dan informasi pribadi Anda hanya kepada orang-orang yang Anda percayai. Jika Anda menerima tawaran atau promosi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, pertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil tindakan. Penipuan sering kali menggunakan iming-iming besar untuk menarik perhatian. Jika Anda menduga adanya penipuan, laporkan ke pihak berwenang dan blokir kontak yang mencurigakan di WhatsApp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun