Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Teknik "Membujuk" yang Bisa Anda Gunakan dalam Marketing

6 Juli 2021   14:57 Diperbarui: 14 Juli 2021   12:51 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olah ilustrasi oleh Trian Ferianto via Canva

Sama dengan ketakutan, benak orang akan otomatis menaruh curiga pada setiap orang yang menawarkan sesuatu, apalagi dari pihak yang belum mereka ketahui dengan baik. Seting awal benak orang adalah skeptis terhadap hal baru.

Daripada berkonfrontasi dengan kecurigaan mereka dan berusaha keras memaksakan agar mereka percaya, pahami saja bahwa kecurigaan itu hal yang normal. Dengan memahami kecurigaannya, mereka akan merasa aman dan lebih bisa mempercayai apa yang ingin kita sampaikan.

Ceritakan bahwa pada awalnya kita juga skeptis dengan produk yang kita tawarkan, namun dengan penjelasan yang tepat kecurigaan itu menjadi hilang dengan sendirinya.

5. Menjadi Kawan Menghadapi Musuh yang Sama

olah ilustrasi oleh Trian Ferianto via Canva
olah ilustrasi oleh Trian Ferianto via Canva

Di masa kampanye politik beberapa saat lalu, kita menyaksikan narasi "Us vs Them" atau "mau ikut kami atau ikut mereka". Seolah-olah tidak ada pilihan gradasi di tengah-tengahnya. 

Dalam praktik persuasif, metode ini memang terbukti secara ilmiah cukup efektif dalam rangka memengaruhi benak audience. Kita seperti dipecah pada polarisasi "Kawan atau Musuh".

Pada dasarnya, semua orang memang memiliki musuh. Musuh ini tidak harus selalu diartikan pihak lain yang berseberangan, namun juga hal-hal yang selama ini susah untuk ditaklukkan. Memanfaatkan kondisi ini, maka jadikan produk yang ingin kita tawarkan sebagai senjata mereka menghajar musuh yang sedang mereka hadapi.

Jika itu adalah produk kecantikan, jadilah kawan untuk menghancurkan musuh "tidak pede karena tampil tidak menarik". Jika itu adalah produk pendidikan, jadilah kawan yang menawarkan senjata untuk menaklukkan musuh mereka berupa "kegagalan karena tidak memiliki pengetahuan yang dibutuhkan".

Identifikasi apa yang menjadi musuh audience kita dan asosiasikan produk/gagasan yang kita tawarkan untuk menjadi senjata mereka menghajar musuh-musuhnya!

Epilog

Kelima rumus kunci ini merupakan saripati pengalaman berpuluh-puluh tahun dari Blair Warren dalam mempelajari perkara persuasi.

Rumus ini sebenarnya generik terkait bagaimana memotivasi orang untuk mau melakukan sesuatu. Teknik ini dapat kita gunakan hampir untuk keperluan apapun yang berhubungan dengan menggerakkan orang menuju apa yang kita mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun