Selain itu, kerangka/outline yang telah terbentuk, bisa dijadikan panduan kita dalam mencari data dan informasi pendukung.
Di sinilah saatnya kita menambang data dan segala informasi untuk keperluan tulisan opini kita. Opini yang baik adalah opini yang didukung oleh sumber data valid dan kuat.
Penulis buku ini menyarankan jangan sampai kegiatan menulis bebarengan dengan aktivitas pencarian data, hal ini akan menjadi distraksi tersendiri dan dikhawatirkan memacetkan proses menulis kita.
Jadi, di sinilah data itu dikumpulkan sebaik mungkin. Jangan lupa, gunakan hanya sumber-sumber yang dapat dipercaya kredibilitasnya.
5. Saatnya Mulai Menulis!
Kalimat kunci sudah ada, kerangka sudah tersusun, data pun sudah siap, maka kini saatnya kita menuliskan gagasan kita dalam bentuk artikel opini.
Sebagaimana saya dapatkan tips dari beberapa penulis lain, penulis buku ini juga menekankan bahwa aktivitas menulis jangan dibarengi dengan aktivitas mengedit.
Menulis ya menulis saja. Disiplin pada kerangka yang telah disusun. Fleksibel jika menemukan penambahan atau pengurangan kerangka jika dianggap perlu, dan ketat dalam menggunakan data pendukung untuk menguatkan argumen yang kita susun.
Di sinilah kita menuliskan secara runtut ide yang akan kita sampaikan kepada pembaca.
6. Kini Waktunya Mengedit
Setelah merampungkan proses penulisan mulai dari awal hingga akhir, kini saatnya mulai mengedit. Jika sebelumnya kita berperan sebagai penulis, kini saatnya kita berganti menjadi seorang editor.
Dalam proses inilah kita mengoreksi ulang tata bahasa, alur tulisan, kesalahan-kesalahan ketik, penggunaan tanda baca, serta keterkaitan antara satu paragraf dengan paragraf lain.
Di sini pulalah kesempatan kita menambahkan kata-kata penghubung sehingga lebih membuat powerful dan dramatis tulisan kita. Dalam buku ini disebutkan contoh paragraf sebelum dan sesudah ditambahkan diksi-diksi  atau frase yang bisa membuat tulisan kita lebih bombastis, tanpa kehilangan keeleganan dan esensi tulisan.