Pendidikan Kesehatan kepada Masyarakat Terkait Covid-19

Kasus

Keluarga dengan seorang laki-laki berusia 35 tahun, pekerjaan ojek online, mempunyai dua anak balita dan seorang istri yang berusia 30 tahun yang membuka usaha kedai sampah depan rumah. Pekerjaan keluarga tersebut sangat beresiko terhadap penularan penyebaran infeksi COVID-19. Istri yang berjualan tidak menggunakan masker dan sarung tangan ketika berjualan dan tidak cuci tangan setelah selesai berjualan. Begitu juga dengan kepala keluarga, tidak langsung cuci tangan bila sudah tiba di rumah. Perawat Atika dari Puskesmas Sunggal datang berkunjung ke rumah keluarga tersebut untuk memberikan promosi kesehatan pencegahan  penularan infeksi COVID-19 dengan mengajarkan teknik cuci tangan yang benar.

• Fase Orientasai

Perawat Atika : Selamat pagi Bapak, Ibu, dan adik-adik. Saya perawat Atika dari Puskesmas Sunggal (sambil melihat respon keluarga)

Perawat Atika : Bagaimana kabar Bapak dan keluarga? Saya lihat, Bapak tampak lemas, seperti orang kelelahan, dan kurang bersemangat.

Bapak              : Iya bu, saya memang merasa kelelahan. Karena saya baru pulang kerja.

Perawat Atika : Wah, begitu, ya, Pak. Nah, di sini saya izin meminta waktunya sebentar untuk  memberikan edukasi/pendidikan kesehatan kepada Bapak dan keluarga terkait upaya pencegahan covid19. Waktunya kurang lebih 30 --45 menit. Apakah Bapak dan keluarga bersedia?

Bapak              : Oh, ya, bersedia. Ayo, silakan masuk.

Perawat Atika : Baik, Pak. Terima kasih.

• Fase Kerja

Perawat Atika : Sebelumnya, saya ingin bertanya kepada Bapak dan Ibu. Nah, karena sekarang negara kita sedang dihadapkan oleh penyakit menular yang disebabkan oleh virus covid19. Apakah Bapak dan keluarga mempunyai keluhan masalah kesehatan?

Bapak              : Alhamdulillah, tidak ada, bu.

Perawat Atika : Alhamdulillah tidak ada, ya Pak. Mohon maaf sebelumnya, Pak. Tadi di luar Bapak bilang kalau Bapak baru pulang kerja. Bapak bekerja di mana ya, Pak?

Bapak              : Oooh, Saya ojek online, bu.

Perawat Atika : Oooh, berarti Bapak bekerja sebagai ojek online dan ibu sebagai pedagang di kedai depan rumah ya, Pak?

Bapak              : Iya, benar, bu.

Perawat Atika   : Nah, sekarang saya ingin bertanya tentang aktivitas Bapak dan Keluarga sehari-hari, ya Pak.

Bapak              : Iya, silakan, bu.

Perawat Atika : Bapak berprofesi sebagai driver ojek online. Bagaimana rutinitas keseharian Bapak?

Bapak              : Setiap pagi pukul 07.00 saya keluar rumah, bu, sampai pukul 15.00 baru kembali ke rumah untuk makan siang. Setelah itu baru saya mandi dan tidur siang bu.

Perawat Atika : Oooh, begitu, ya Pak. Nah, bagaimana dengan rutinitas ibu, bu?

Ibu                   : Saya pada pagi hari membuka kedai, dan kembali ke rumah. Jika ada pembeli yang datang saja, baru saya ke kedai. Setelah itu, saya kembali lagi ke rumah, memantau anak-anak belajar.

Perawat Atika : Nahh, saya kembali bertanya pada bapak lagi, ya Pak. Setiap keluar rumah untuk berkerja, apakah bapak menggunakan masker dan sarung tangan?

Bapak              : Tidak, bu. Saya tidak tahu di mana tempat untuk membeli masker, tapi saya tetap memakai sarung tangan.

Perawat Atika : Bagaimana dengan Ibu? Apakah Ibu menggunakan masker dan sarung tangan?

Ibu                   : Tidaklah bu, lagian cuma depan rumah saja, saya tidak pergi ke mana-mana tidak akan membahayakan.

Perawat Atika : Baik. Sebelumnya saya minta izin, untuk berbicara terkait rutinitas keseharian Bapak dan Ibu. Nah, sekarang kita dituntut untuk menetap di rumah saja. Tetapi, lain ceritanya jika berprofesi sebagai ojek online. Pemerintah tidak melarang Bapak untuk bekerja, tetapi, tetap harus melakukan apa yang telah diperintahkan, seperti memakai masker dan sarung tangan, bila memiliki hand sanitizier, dianjurkan juga untuk membawanya. Karena kita tidak mengetahui apakah penumpang Bapak membawa virus yang membahayakan bagi Bapak atau tidak. Selanjutnya, tadi Bapak bilang, selepas pulang kerja, Bapak langsung makan siang baru setelah itu mandi. Hal yang seharusnya lebih baik dilakukan adalah mandi terlebih dahulu. Ditakutkan, kita telah membawa virus ke rumah setelah berpergian dari luar. Nah, saya mau tanya, sebelum makan, apakah Bapak mencuci tangan dengan 6 langkah yang benar?

Bapak              : Tidak bu, saya tidak tahu bagaimana cara mencuci tangan yang benar.

Perawat Atika : Baik, hal itu nanti akan saya jelaskan. Untuk Ibu, saya ingin bertanya. Ketika melayani pembeli, apakah ibu menggunakan masker dan sarung tangan?

Ibu                   : Hehe, tidak juga, bu. Suami saya saja tidak, apalagi saya. Lagi pula hanya di depan rumah saja.

Perawat Atika : Baik, maaf bu, seharusnya, walaupun ibu tidak keluar rumah. Ibu bisa saja terpapar virus ini, bisa saja pembeli ibu yang membawanya. Memang ibu tidak bersentuhan dengannya, tetapi bisa saja ia menempelkan virus di barang dagangan ibu, atau bahkan di uang yang digunakannya untuk membeli. Setelah melayani pembeli, apakah ibu mencuci tangan dengan baik dan benar bu?

Ibu                   : Tidak bu, kadang-kadang saja, itupun dengan air saja, tidak menggunakan sabun.

Perawat Atika : Nah, jika terus seperti itu, Ibu dan Bapak akan rentan terpapar virus. Maka dari itu, dari sekarang, Ibu dan Bapak harus mengubah pola kebiasaan yang sudah biasa dilakukan. Seperti menggunakan masker dan sarung tangan. Serta mencuci tangan dengan 6 langkah yang benar. Nah, sebelum saya menjelaskan terkait virus covid19 ini, apakah ibu atau bapak memiliki pertanyaan yang kurang jelas, atau ada sesuatu yang mengganjal, Pak, Bu?

Bapak, Ibu      : Tidak bu.

Perawat Atika : Baik, saya akan menjelaskan terkait covid19.

Apa itu COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru. 'CO' diambil dari corona, 'VI' virus, dan 'D' disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut '2019 novel coronavirus' atau '2019-nCoV.' Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa.

Apa saja gejala COVID-19? 

Gejala dapat berupa demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus-kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan radang paru-paru atau  kesulitan bernapas. Penyakit ini jarang bersifat mematikan. Gejalagejala  ini mirip dengan flu (influenza) atau batuk pilek. Kedua penyakit ini jauh  lebih umum dibandingkan COVID-19. Karena itu, pengujian diperlukan  untuk memastikan apakah terjangkit COVID-19 atau tidak.  

Bagaimana cara penyebaran COVID-19? 

Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dari  saluran napas orang yang terinfeksi (yang keluar melalui batuk dan  bersin). Orang juga dapat terinfeksi karena menyentuh permukaan yang  terkontaminasi virus ini lalu menyentuh wajahnya (mis., mata, hidung,  mulut). Virus COVID-19 dapat bertahan di atas permukaan benda selama  beberapa jam tetapi dapat dibunuh dengan disinfektan biasa.

Siapa yang paling berisiko? 

Kami terus mempelajari dampak COVID-19 pada orang setiap harinya.  Lansia dan orang dengan gangguan kesehatan kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung, tampaknya lebih berisiko mengalami gejala-gejala  yang parah. Karena virus ini masih baru, kami masih mempelajari  dampak virus ini pada anak-anak. Kita tahu bahwa semua orang terlepas  dari umurnya dapat terinfeksi virus ini, tetapi sejauh ini laporan kasus  COVID-19 pada anak-anak relatif masih sedikit. Virus ini masih baru  dan kami perlu mempelajari dampaknya pada anak-anak lebih lanjut.  Virus ini bisa menjadi fatal pada sejumlah kecil kasus, yang sejauh ini  lebih cenderung terjadi pada lansia dengan gangguan kesehatan  sebelumnya.

Bagaimana cara mengobati COVID-19? 

Saat ini vaksin untuk COVID-19 belum tersedia. Namun, banyak gejala  penyakit ini dapat diobati dan perawatan sejak awal oleh tenaga  kesehatan dapat mengurangi bahaya penyakit ini. Beberapa uji klinis  yang mengkaji kandidat-kandidat pengobatan untuk COVID-19 sedang  dilakukan.

Bagaimana cara memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19? 

Seperti infeksi saluran pernapasan lain seperti flu atau batuk pilek,  tindakan-tindakan menjaga kesehatan bersama penting untuk  memperlambat penyebaran penyakit ini. Tindakan-tindakan menjaga  kesehatan bersama adalah tindakan-tindakan pencegahan biasa seperti:   tidak meninggalkan rumah saat sakit; menutupi mulut dan hidung  dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin. Segera buang tisu  yang sudah digunakan tersebut; rajin mencuci tangan dengan sabun  dan air; dan membersihkan permukaan dan benda yang sering  disentuh. Kementerian dan dinas kesehatan dapat merekomendasikan  tindakan-tindakan tambahan setelah kita lebih banyak tahu tentang  COVID-19.

1. Bagaimana cara melakukan cuci tangan yang benar?
2. Alirkan air, ambil sabun, kemudian gosok kedua bagian telapak tangan
3. Gosok bagian sela-sela jari tangan kanan dan jari tangan kiri
4. Gosok bagian punggung tangan
5. Gosok bagian jempol tangan kanan dan jempol tangan kiri
6. Gosok bagian punggung jari tangan kanan dan punggung jari tangan kiri
7. Gosok kuku tangan kanan dan kuku tangan kiri secara bergantian
8. Gosok bagian pergelangan tangan bergantian
9. Bilas dan keringkan

Nah, begitu seharusnya mencuci tangan yang baik dan benar, ya Pak, Bu. Nanti silakan diajarkan dengan anak-anaknya, dan dipraktikkan, agar terus ingat, dan dapat mengerjakannya di rutinitas sehari-hari.

• Fase Terminasi

Perawat Atika : Bagaimana perasaan Bapak, Ibu dan adik-adik semua? Saya ingin tau,  apakah Bapak dan Ibu sudah paham tentang penjelasan saya. Coba  jelaskan bagaimana cara pencegahan penularan virus covid19 ini?  Bagaimana cara penyebaran serta gejala yang ditimbulkannya? Dan bagaimana tahapan mencuci tangan yang baik dan benar?

Bapak, Ibu      : .................... (Menjelaskan apa yang Perawat Atika jelaskan)

Perawat Atika : Baik, setelah paham terkait pencegahan, penyebaran, gejala yang  ditimbulkan, dan tahapan mencuci tangan yang baik dan benar. Diharapkan Bapak Ibu dapat melakukannya dan menerapkannya dalam  kehidupan sehari-hari ya Bapak, Ibu.

Bapak, Ibu      : Baik, terima banyak kasih, bu. Kami jadi tahu, bagaimana seharusnya  bersikap untuk menghindari paparan virus ini.

Perawat Atika : Baik Bapak, Ibu. Terima kasih kembali atas perhatiannya. Saya pamit  pulang, sampai jumpa Senin depan. Saya akan ke sini lagi untuk menanyakan perkembangan apa yang telah Bapak dan Ibu lakukan  setelah mendapatkan edukasi dan pendidikan kesehatan ini.

Bapak, Ibu      : Baik bu, terima kasih.