Mohon tunggu...
Toto Sugiarto
Toto Sugiarto Mohon Tunggu... guru

Nama Toto Sugiarto nama pena Ayman S. Hobi olahraga, travelling, dan menulis. kedudukan di Klaten, sehari-hari sebagai pendidik di SMAN 3 Klaten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembekalan Dasar Literasi SMAN 1 Andong

8 Februari 2025   15:06 Diperbarui: 9 Februari 2025   23:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pembekalan Dasar Literasi SMAN 1 Andong di Umbul Nilo Janti-klaten

Pembekalan Dasar Literasi SMAN 1 Andong

Tingkatkan Budaya Baca dan Tulis di Kalangan Siswa Boyolali, 8 Februari 2025 

SMAN 1 Andong menggelar pelatihan literasi bagi anggota baru tim literasi sekolah di Umbul Nilo pada pukul 09.00-11.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 10 siswa dan 23 siswi dari kelas 10 dan 11, serta didampingi oleh 5 guru pembimbing.

Pembekalan ini dipimpin oleh Ahmad Shohib, M.Pd., selaku Pembina Literasi SMAN 1 Andong, dengan menghadirkan Toto Sugiarto, S.Pd., M.Pd., seorang guru sekaligus pegiat literasi dari SMAN 3 Klaten, juga sebagai pengurus FPGL PGRI Jawa Tengah sebagai pemateri utama.

Rangkaian Acara

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Ahmad Shohib, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya budaya literasi sebagai dasar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan daya pikir kritis siswa.

Materi utama disampaikan oleh  Toto Sugiarto, S.Pd., M.Pd., yang membahas berbagai teknik membaca efektif, menulis kreatif, serta strategi membangun minat literasi di kalangan pelajar. Pemateri juga memberikan contoh-contoh inspiratif dari pengalaman pribadinya dalam dunia literasi.

“Menulis bisa menjadi terapi untuk penyembuhan sebuah penyakit. Seperti susah tidur, tidak bisa konsentrasi, stress dan lain sebagainya,”ujarnya, Sabtu (8/2/2025).

Lanjut Toto, saya mulai menulis awal pandemi sekitar tahun 2022. Dengan modal semangat, mulai mengenal huruf, mempelajari kata, menggabungkan kata menjadi kalimat, menggabungkan kalimat menjadi paragraf, dan akhirnya saya membuat cerpen tiga paragraf atau pentigraf.

“Alhamdulillah lahir buku kumpulan cerpen, kemudian lahir juga tiga buku kumpulan puisi, dan tiga buku novel,”ungkapnya.

Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait strategi meningkatkan kebiasaan membaca dan menulis di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun