Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Etos Kerja SDM IKN Nusantara dan Penataan Keanekaragaman Profesi

28 April 2024   10:02 Diperbarui: 28 April 2024   10:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan di sekitar IKN Nusantara direncanakan menjadi perkebunan besar, lahan pertanian dan hutan lestari. Tentunya membutuhkan petani, pekerja perkebunan dan perawat hutan dalam jumlah yang besar. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja diatas sebaiknya melalui program transmigrasi dengan pola terkini. Sehingga struktur demografi dan strata sosial ibu kota baru itu mulai terbentuk.

Desain IKN Nusantara memiliki jargon Future Smart Forest City of Indonesia, dengan cita-cita seminimal mungkin melakukan intervensi terhadap alam dan keanekaragaman hayati di dalamnya, dengan 5 prinsip utama, yaitu (1) smart workplace, yakni kompleks yang terkonsolidasi dan terkoneksi, (2) smart living, kota yang layak huni, inklusif dan berbasis komunitas (3) smart mobility and transportation, dengan orientasi 80% mobilitas warga ditopang oleh transportasi publik (4) smart nature preservation, yakni kota baru yang tetap menjaga ekosistem alam dan (5) smart transformation of nation and culture, sebagai tempat untuk merawat proses kebangsaan dan keberagaman.

Untuk mewujudkan keanekaragaman profesi diperlukan program transmigrasi IKN Nusantara dengan skema khusus. Program transmigrasi yang agak berbeda dengan yang pernah terjadi. 

Program ini perlu insentif yang tidak hanya berupa santunan sosial, tetapi juga perlu infrastruktur terkait pertanian, pertukangan, proses produksi dan konektivitas yang sesuai dengan perkembangan ekonomi digital dan era industri 4.0.

Mewujudkan transmigrasi 4.0 di IKN Nusantara merupakan keniscayaan. Perlu mengimplementasikan hasil Kongres Transmigrasi yang pernah diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

Saatnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjawab tantangan pengembangan ekonomi di kawasan transmigrasi IKN Nusantara yang searah dengan era Industri 4.0. Arahnya diharapkan melahirkan model ekonomi terintegrasi dari hulu sampai hilir dan vertikal.


Mewujudkan Transmigrasi 4.0 di IKN perlu konsep dan strategi transpolitan untuk Kawasan transmigrasi. Transpolitan menekankan pembangunan kawasan transmigrasi dengan infrastruktur produksi dan teknologi informasi terkini serta mendorong lahirnya inovasi lokal sebanyak-banyaknya.

Dalam konsep transpolitan pembangunan lebih berorientasi kepada kebutuhan dan potensi di daerah tujuan serta inklusi dengan pelibatan semua pihak yang berkepentingan. 

Melalui koordinasi dan integrasi serta adanya fokus untuk meningkatan pengetahuan transmigran dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi terkait aspek pertanian, pertukangan, proses produksi maupun pemasaran sehingga dapat meningkatkan nilai tambah para transmigran.

Kawasan di sekitar IKN direncanakan sebagai mega proyek budidaya tanaman pangan dalam skala luas yang dilakukan dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, padat modal, serta organisasi dan manajemen yang modern. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun