Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pelemahan Rupiah Pukulan Berat untuk Industri

16 April 2024   16:37 Diperbarui: 17 April 2024   07:40 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hukum paritas daya beli berlaku, seharusnya 1 dollar di mana pun di seluruh muka bumi ini dapat membeli barang atau jasa yang sama dengan jumlah yang sama pula. Dalam kondisi tersebut, seharusnya nilai tukar bisa mencerminkan perbandingan harga relatif di kedua negara.

Menurut The Economist, kondisi Indonesia telah mengalami undervalue sekitar 25 persen sejak 2013. Hal itu bisa diartikan bahwa nilai tukar rupiah yang aktual dinilai terlalu lemah dibandingkan fundamental yang dinilai berdasarkan teori paritas daya beli.

Ada buku menarik karya Herman P Minsky yang bertajuk Stabilizing the Unstable Economy yang bisa dijadikan referensi untuk menghadapi turbulensi perekonomian saat ini.

Selama ini para akademisi dan praktisi ekonomi mengenal istilah Minsky Moment untuk menggambarkan ekonomi yang berada dalam kondisi turbulensi. Selama ini pasar telah dikondisikan berjalan di jalur bebas hambatan. Semua negara berusaha membuat kondisi yang memungkinkan pasar bekerja dengan normal. Namun, kondisi geopolitik global yang kian tegang dan terjadinya perang di berbagai belahan dunia mengakibatkan turbulensi yang tiada henti.

Jika Keynes dikenal dengan rekomendasi untuk mengedepankan kebijakan moneter dibandingkan dengan stimulus fiskal. Dan kebijakan untuk melahirkan surplus budget ketika periode pertumbuhan sehingga ada ruang pergerakan untuk membawa siklus bisnis ke wilayah soft landing jika terjadi ketidakstabilan atau gangguan turbulensi. 

Maka Minsky mengusulkan cara yang berbeda. Ia lebih menekankan pada bahaya yang dihadapi oleh suatu bangsa yang mengalami turbulensi ekonomi, yakni apa yang disebutnya dengan fenomena ketidakpastian aliran investasi yang dapat mengganggu aliran dana segar atau cash flow pada saat terjadi turbulensi atau gangguan perekonomian. Gangguan ini melahirkan apa yang disebutnya dengan tajuk volatility of investment.


Lewat bukunya Minsky menjelaskan mengapa ekonomi suatu bangsa bisa rentan jika berhadapan dengan fluktuasi dan bagaimana mungkin kita memiliki instrumen untuk memagari perambatan fluktuasi yang terjadi.

Menurutnya proses yang menyebabkan financial fragility bersifat alamiah yang inheren ada sebagai kekuatan tersembunyi yang bekerja dalam sistem ekonomi suatu bangsa.

Minsky lebih mengedepankan peranan inovasi dan daya entrepreneurship untuk mengambil resiko sebagai faktor penggerak utama dari siklus bisnis. Hanya dengan program inovasi yang tepat dan menularkan entrepreneurship kepada rakyat luas yang mampu mengatasi turbulensi ekonomi.

Pemerintah perlu mencermati teori Minsky untuk mencari solusi yang bisa memotong rantai kecenderungan spiral down atau pusaran siklus yang bisa memporakporandakan sumber daya. Yang menyebabkan semua harga bisa melonjak. Kenaikan harga menyebabkan daya beli rumah tangga kian terpuruk. 

Siklus spiral down tersebut perlu solusi cepat sehingga bisa dihentikan. Usaha penghentian spiral down tersebut dikenal sebagai terminologi Minsky moment. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun