Musik merupakan sumber daya suatu bangsa yang nilai tambahnya perlu dikelola lebih baik dengan bantuan platform agar negeri ini tidak terjebak situasi konsumtif pasif yang menghamburkan devisa keluar negeri.Â
Inovasi platform hendaknya juga bisa mendongkrak nilai tambah konten lokal dan mampu mengatasi disparitas pola konsumsi musik lintas generasi. Sehingga semuanya bisa berlangsung secara alamiah sesuai dengan pilihan dan keasyikan masing-masing.
Kondisi industri musik dunia yang mengarah ke layanan streaming musik. Industri musik Indonesia sebaiknya menciptakan ruang pasar baru sehingga membuat kompetisi global menjadi kurang relevan. Tentunya kompetisi menjadi kurang relevan karena para titan tidak mampu melakukan penetrasi ceruk hiperlokal di negeri ini.
Dengan menumbuhkan ekosistem layanan musik lewat inovasi teknologi hasil negeri sendiri yang didukung oleh insentif dari Kementerian Kebudayaan, maka sumber daya musik nasional bisa berjaya.
Keniscayaan, marketing industri musik ke depan memerlukan ekosistem baru yang diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan jenis profesi pendukung yang lebih bisa berkembang.Â
Di Masa mendatang industri musik di Indonesia sebaiknya terklasifikasi kedalam bidang-bidang yang saling menunjang. Yakni bidang musisi, distribusi, reproduksi media rekaman, dan promosi musik. Hal ini sejalan dengan keterkaitan setiap proses pada rantai nilai industri musik.
Insentif untuk Pekerja Film
Pada saat ini sumber daya manusia (SDM) sektor perfilman menjadi soft power dalam mengembangkan nilai-nilai seni budaya bangsa dan menghasilkan nilai tambah ekonomi yang signifikan. SDM kreatif negeri ini sekarang kiprahnya sudah mendunia dan memiliki posisi penting di industri film global.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa film merupakan pembangkit imajinasi sosial yang hebat untuk itu perlu insentif yang memadai. Film juga memberikan gambaran potensi akal manusia yang tidak terbatas sehingga mampu membentuk imajinasi dan fantasi warga bangsa.
Data menunjukkan bahwa secara nasional konsentrasi distribusi film masih didominasi oleh wilayah Jabodetabek yang mencapai 70 persen dari total bioskop nasional.Â