Filosofi Padat Karya Budaya
Padat karya budaya untuk menggelorakan optimisme Indonesia untuk mengatasi berbagai rintangan. Padat karya budaya merupakan proses survival para pekerja seni yang pada gilirannya bisa untuk mengembangkan ekonomi kreatif di negeri ini melalui kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan .
Filosofi padat karya budaya selaras dengan teori Daniel L. Pink, yang menyatakan bahwa diera kreativitas, bila ingin maju harus melengkapi kemampuan teknologi kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat "high concept" dan "high touch".
High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah dan menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari orang lain.
\High touch adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan menemukan makna. Dalam konteks diatas, diperlukan inovasi teknologi atau platform yang merupakan aspek high-tech yang pada gilirannya akan mendorong aspek high concept dan high touch industri kreatif dan potensi budaya serta ekonomi lokal.
Padat karya budaya sangat tepat untuk mempromosikan keanekaragaman budaya dengan cara memproduksi berbagai konten yang bercorak optimisme Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya. Dengan itu para pekerja seni didorong untuk memproduksi konten-konten yang menimbulkan gelora optimisme bangsa dan menjunjung nilai positif (good news). Serta menjunjung tinggi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika.
Padat karya itu sekaligus juga merupakan inisiatif koleksi budaya tradisional Indonesia yang mampu mewujudkan pranata sosial formal (kelembagaan birokrasi dan administrasi) maupun informal (bebas, publik, dan partisipatif).Â
Pada gilirannya menjadi semacam Wiki Budaya atau dalam tataran praktis merupakan Sistem Manajemen Basis Data yang menaungi pengaturan pendataan yang ada dan menjalankan fungsi-fungsi penanganan budaya tradisional secara tidak tradisional.
Yakni fungsi identitas, restorasi, komersial, dan inspirasi. Sehingga menjadi entri budaya dan wiki budaya yang eksistensinya mudah diketahui. Dalam konteks entri dan wiki obyek budaya maka eksistensinya akan mudah diakses secara global. Selain itu fungsi identitas terkait perlindungan hukum pun menjadi sangat dimudahkan dengan sistem manajemen basis data yang baik.
Insentif untuk Pekerja Musik dan Penyanyi