Review Film "Menuju Pelaminan": Perjalanan Panjang, Pelajaran Panjang
Oleh: Toto Endargo
Antara Bahagia dan Lelah di Jalan Menuju Akad
Tidak ada perjalanan yang sesederhana menuju pelaminan. Di balik rencana-rencana yang rapi dan doa yang khusyuk, selalu ada kekacauan kecil yang siap muncul: perbedaan pendapat, gengsi keluarga, hingga ego yang terselip di balik cinta.
Film Menuju Pelaminan menangkap semua itu dengan jujur—hangat, lucu, sekaligus menyentil. Ia bukan kisah cinta yang manis, melainkan perjalanan batin menuju kematangan dua insan dan dua keluarga yang harus belajar melepaskan kendali.
Data Produksi dan Fakta Singkat
Sutradara: Yuda Kurniawan; Penulis Naskah: Husein M. Atmojo; Produser: Dirana Sofiah, Yuda Kurniawan; Pemeran Utama dan Pendukung: Bhisma Mulia (Fajar Prawiro), Maizura (Rahma Mineli), Cut Mini, Derry Oktami, Whani Darmawan, Brilliana Arfira, Muhammad Nur Qomarudin, Joanna Dyah, Susilo Nugroho, Bambang Gundul.
Rumah Produksi: PT Produksi Film Negara (PFN), Rekam Films, Little Green White (kerja sama internasional). Film ini sebagai salah satu upaya PFN memperkuat perfilman lokal yang mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia secara estetis dan relevan.
Bukan Sekadar Cinta, tapi Cermin Kehidupan
Menuju Pelaminan bukan hanya film romantis tentang dua insan yang akan menikah. Ia adalah potret jujur tentang perjalanan menuju hari bahagia—yang ternyata tak selalu berisi senyum dan bunga, tetapi juga lelah, konflik, dan ujian ego manusia.
Film ini mengikuti perjalanan calon mempelai pria dari Yogyakarta, menuju kampung halaman calon istrinya di Pariaman, Sumatera Barat. Jarak ribuan kilometer itu menjadi metafora dari panjangnya jalan menuju kedewasaan dalam cinta dan keluarga.