Suara Arwah di Karawang--Bekasi (5)
Artefak, Warisan, dan Wasiat dari Chairil Anwar (1947--1948)
Episode 5 --- Teruskan Jiwa Kami
Oleh: Toto Endargo
1. Dari Ratapan Menjadi Amanat
Teruskan, teruskan jiwa kami ---
Menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir.
Di bagian penutup Krawang--Bekasi, ratapan berubah menjadi perintah moral yang tegas: bukan sekadar mengingat, tetapi meneruskan.
Chairil menuntun pembaca dari empati menuju tindakan --- dari sekadar merasa "sedih" menjadi bertanggung jawab.
"Amanat" di sini bukan formalitas; ia adalah tuntutan jiwa yang harus diwujudkan dalam perilaku politik, sosial, dan kebudayaan.
2. Menjaga Nama, Menjaga Makna
Mengawal Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir bukan soal kultus individu.
Ia soal menjaga gagasan dan etika yang mereka wakili: keberanian merdeka, kesetaraan, dan kerja kolektif untuk kesejahteraan.
Arwah tak meminta patung atau upacara megah. Ia meminta agar nilai perjuangan itu tetap hidup dalam kebijakan, pendidikan, dan tutur sehari-hari.
Jika generasi ini gagal menegakkan nilai itu, maka warisan menjadi hampa --- seperti kuburan tanpa nisan, seperti kata-kata tanpa laku.
3. Garis Batas antara Pernyataan dan Impian
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian.