Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suara Arwah di Karawang - Bekasi (4)

15 Oktober 2025   23:09 Diperbarui: 15 Oktober 2025   23:09 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Arwah di Karawang--Bekasi (4) - ChatGPT

Suara Arwah di Karawang--Bekasi (4)

Artefak, Warisan, dan Wasiat dari Chairil Anwar (1947--1948)
Episode 4 --- Hening, Jam Dinding, dan Dada yang Hampa

Oleh: Toto Endargo

1. Keheningan yang Tidak Sunyi

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi,
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak.

Bait ini seolah sederhana, namun sesungguhnya adalah inti jiwa puisi "Krawang--Bekasi."
Chairil Anwar menulis bukan tentang perang yang gaduh, melainkan tentang hening yang berbicara.
Ia tahu, setelah merdeka, bangsa ini akan menghadapi bahaya baru: bukan peluru dan penjajah, tapi kehampaan batin dan kehilangan arah.

Maka, arwah para pejuang berbicara bukan lagi di medan perang, melainkan di ruang sunyi hati manusia --- ketika jam berdetak pelan, dan dada tiba-tiba terasa kosong.
Itulah saat ketika sejarah menuntut diingat.

2. Dinding, Detak, dan Dada

Chairil memilih tiga lambang yang begitu manusiawi:
dinding, detak, dan dada.
Ketiganya adalah tanda kehidupan yang terkurung:

  • Dinding: batas antara dunia luar dan dunia batin.
  • Detak jam: kesadaran bahwa waktu terus berjalan.
  • Dada hampa: ruang di mana suara arwah berbisik.

Puisi ini menggambarkan perjumpaan batin antara yang hidup dan yang telah gugur.
Bukan lewat ritual, bukan lewat seremoni, tapi melalui kesunyian yang tulus.
Chairil menempatkan kita bukan sebagai pembaca, melainkan sebagai pendengar yang diuji kepekaannya.

3. Hening Sebagai Ruang Pertemuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun